Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Petani di Kalimantan Selatan sukses meningkatkan produksi pertanian di lahan lebak melalui program perluasan lahan maupun peningkatan produksi dari awalnya satu kali tanam menjadi dua kali tanam dalam satu tahun.

Kepala Dinas Pertanian Pemprov Kalsel, Fathurrahman di Banjarmasin, Kamis, mengatakan upaya intensifikasi dan perluasan lahan tanam tersebut, membuat produksi padi Kalsel terus meningkat sejak 2012 hingga sekarang.

Pada 2012, produksi padi Kalsel sekitar 2 juta ton per tahun dan pada 2017 menjadi 2,4 juta ton dari luas lahan tanam 582 ribu hektare.

Diperkirakan, pada 2018 ini, produksi padi Kalsel kembali meningkat mencapai 2,5 juta ton dari luas lahan tanam sebesar 602 hektare atau meningkat hingga 20 ribu hektare dibanding tahun sebelumnya.

Produksi tersebut, diperkirakan kembali meningkat pada 2019, menjadi 2,6 juta ton dengan rata-rata produksi padi Kalsel mencapai 4 ton pe hektare.

"Sangat jarang daerah di Indonesia, yang peningkatan produksi padinya terus menerus dalam setiap tahun," katanya.
 
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor berkomitmen untuk terus menggenjot produksifitas sektor pertanian, terutama produksi padi.

Berbagai upaya seperti melakukan tata kelola air dengan membuat saluran irigasi dan kanal, menambah areal lahan pertanian dan upaya modernisasi pertanian terus dilakukan.

Selain itu, gubernur juga meminta, agar dinas terus mencarikan terobosan baru, untuk meningkatkan produksi padi daerah, antara lain dengan mencari varietas padi yang menguntungkan petani.

Seperti, pertanian di Desa Sei Batang Kabupaten Banjar, yang telah melakukan panen penangkaran padi varietas situpatenggang, di areal penangkaran persawahan seluas 17 hektar dari 160 hektar lahan yang tersedia. Varietas tersebut, merupakan bibit benih padi unggul untuk musim tanam mendatang.

Padi Situpatenggang, merupakan varietas padi jenis ampibi, yaitu padi yang bisa ditanam di lahan kering maupun lahan basah, sehingga bisa ditanam, baik di sawah maupun di ladang.
 
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Gubernur mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pembenahan di sektor pertanian guna peningkatkan produksifitas di daerah.

Berbagai upaya yang dilakukan, antara lain peningkatan masa panen satu kali satu tahun, kini menjadi dua kali panen, dengan cara melakukan tata kelola air yang baik dengan membuat skat kanal dan irigasi guna keperluan pengairan.

Sebagian besar lahan pertanian di Kalsel merupakan lahan berawa, bila musim hujan akan tergenang air dan kemarau akan kekeringan, sehingga tidak bisa ditanami padi secara maksimal.

Namun dengan tata kelola air yang dilakukan pemerintah, petani optimistis, dalam satu tahun minimal bisa tanam dua kali, yang otomatis akan meningkatkan penghasilan petani.


 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018