Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdiri atas 13 kabupaten/kota mengharapkan tambahan bantuan sarana dan prasarana buat penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
     
Wakil Ketua Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintshan DPRD Kalsel H Suripno Sumas SH MH mengemukakan harapan itu di Banjarmasin, Sabtu sesudah komisinya kunjungan kerja (kunker) dalam daerah provinsi setempat beberapa hari lalu.
     
Kunker dalam daerah tersebut, Komisi I DPRD Kalsel yang juga membidangi permasalahan bencana (termasuk karhutla) itu, belum lama ini mengunjungi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Balangan.
     
Kemudian kunker dalam daerah provinsi setempat Komisi I DPRD Kalsel yang diketuai H Syahdillah S.Sos, MSi dari Partai Gerindra itu ke Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).
     
Mengenai tambahan bantuan sarana dan prasarana buat penanganan karhutla di provinsinya tersebut, menurut wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu, untuk pemadaman dari udara.
     
Pasalnya sarana dan prasarana untuk pemadaman karhutla lewat darat relatif tidak terlalu masalah asalkan bisa terjangkau, lanjut alumnus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu menjawab Antara Kalsel.
     
"Namun yang menjadi masalah kalau karhutla tidak bisa terjangkau dengan menggunakan sarana dan prasarana darat, seperti mobil pemadam kebakaran," tutur pensiunan pegawai negeri sipil (pns) kelahiran tahun 1948 berbintang Aquarius itu.
     
Sebagai contoh di "Bumi Tuntung Pandang" Tala serta "Bumi Sanggam" Balangan medannya yang bergunung dan terjal sulit terjangkau kalau karhutla terjadi di kawasan tersebut.
     
Begitu pula di "Bumi Agung" HSU dan "Bumi Salidah" Batola yang banyak terdapat lahan gambut atau rawa (lebak) sehingga sulit menggunakan sarana dan prasarana darat untuk penanganan/pemadaman karhutla kalau kejadiannya pada kawasan itu, demikian Suripno Sumas.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018