Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sejumlah peserta pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2018 dibekali etika berlalu lintas.

"Sebagian pengendara etika dalam berlalu lintas masih buruk dan memprihatinkan. Tak salah apabila banyak ditemukan kasus kecelakaan akibat pengguna jalan yang tidak menaati peraturan dan hal tersebut banyak terjadi di kalangan pelajar atau remaja," terang Kasubdit Dikyasa Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel AKBP Nina Rahmi di Banjarmasin.

Hal itu dikatakannya saat menyampaikan materi etika dan tertib berlalu lintas kepada pelajar terpilih yang akan menjadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Menurut Nina, remaja sekarang ini belum memahami etika dan aturan dalam berlalu lintas dengan baik.
Dimana faktor psikologis yang kurang stabil sangat mempengaruhi etika remaja dalam berkendara.

"Pada masa remaja egoisme tinggi dan terkadang tidak memerdulikan hak pengguna jalan lain. Tingkat kematangan psikologis mempengaruhi cara remaja saat berkendara," paparnya.
 

Untuk itu, Nina berharap para Pelajar Pelopor Keselamatan tersebut bisa menjadi contoh dan sekaligus memberikan pemahaman kepada teman-temannya di sekolah dan juga lingkungan sekitar.

Saat ini usia remaja dari anak-anak sekolah dan mahasiswa memang menjadi mayoritas korban lalu lintas di jalan raya.

WHO mencatat 1 juta orang meninggal dunia tiap tahunnya di seluruh dunia akibat kecelakaan, dimana  60 persen berusia di bawah 25 tahun yaitu berkisar pada usia anak-anak dan remaja.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018