Barabai, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 3250 peserta dari Enam Kabupaten (Banua Anam) ikuti tari Gemu Famire dalam rangka TNI memecahkan rekor MURI senam Gemu Famere terbanyak serentak se Indonesia.

Untuk Banua Anam dipusatkan di Lapangan Dwi Warna Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang dimulai pukul 08.00 wita, Selasa (4/9).

Kegiatan juga diikuti oleh Plt Bupati HST H A Chairansyah, Kapolres AKBP Sabana Atmojo, Dandim 1002 Barabai Letkol Inf Nur Rohman Zein, Dandim Se - Banua Enam, Ketua DPRD HST H Saban Effendi, Danyonif 621/Manuntung Barabai Letkol Inf Rio Neswan dan jajaran unsur Muspida HSt lainnya.

Dandim 1002 Barabai Letkol Inf Nur Rohman Zein selaku tuan rumah menyampaikan, jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 3.250 orang yang terdiri dari para prajurit TNI dan ibu-ibu Persit sebanyak 2500, anggota Polri dan ibu-ibu Bhayangkari 500 orang dan jajaran Pemda dan lainnya 250 orang.

"Pemecahan rekor ini dilakukan dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun TNI yang ke-73 dan dilakukan di tiga zona waktu Indonesia secara serentak," katanya. 

Dalam melakukan tari Gemu Famire, para peserta menggunakan seragam olahraga angkatan masing-masing baik TNI maupun Polri. Tak lupa juga mereka menggunakan selendang dan penutup atau ikat kepala ciri khas dari Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.

"Dengan adanya tari Gemu Famire yang merupakan ciri khas Indonesia ini dapat meningkatkan sinergitas antara TNi Polri dan Pemerintah daerah serta lapisan masyarakat agar Indonesia semakin kuat dan jaya," kata Dandim.

Plt Bupati HST H A Chairansyah juga mengungkapkan kegiatan ini dapat dijadikan sebagai pemersatu semua elemen masyarakat melalui kegiatan yang menyehatkan dan menghibur.
 
"Kami mengapresiasi luar biasa kegiatan positif yang melibatkan semua elemen instansi ini, terlebih HST terpilih menjadi tuan rumah se-Banua Enam untuk melaksanakan kegiatan ini," katanya.
 
Pemecahan rekur MURi tari Gemu Famire dalam rangka HUT TNI ke-73 di lapangan Dwi Warna Barabai (Antaranews Kalsel/M. Taupik Rahman)

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018