Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Nilai kebersamaan atau gotong royong masih sangat kental dan terus berkembang dalam kehidupan masyarakat pada beberapa desa di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan.
     
Kepala Desa Panggung Yusnadi di Kota Paringin, ibukota Kabupaten Balangan, Senin mengatakan, nilai kebersamaan ditunjukan masyarakat dalam setiap kegiatan yang digelar salah satu warga. 
     
"Pokoknya, setiap ada salah satu warga yang ingin menggelar suatu hajatan seperti perkawinan, maka warga lainnya bergotong-royong membantu tuan rumah tanpa diminta, " ujarnya.
     
Disebutkan, salah satu contohnya ditunjukkan warga Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan saat salah satu warga menggelar prosesi kawinan, terutama mempersiapkan sesajian jelang pesta perkawinan.
     
Warga laki-laki sekitar seratus orang terlihat mengupas kelapa beramai-ramai, dan mempersiapkan kayu bakar, dengan membelah-belah kayu balokan pakai kapak sehingga menjadi kecil-kecil untuk memasak nasi atau menggulai ikan.
     
Sementara seratusan ibu-ibu juga tak kalah sibuk melakukan tugasnya membuat rempat-rempah sebagai bagian dari bahan untuk menu makanan yang hendak disajikan pada perkawinan esok hari. 
     
Tugas mereka seperti membuat rempah-rempah, mengiris labu putih atau labu kuning, mengiris humbut kelapa, memotong-motong nangka, atau membersihkan ikan gabus lalu dipotong semua bagian dari bahan untuk makanan yang disuguhkan.
     
Tak ketinggalan, puluhan pemuda  dengan bergotong royong membuat bangunan yang dijadikan panggung hiburan orkes dangdut maupun membuat serubung (bangunan untuk atap di lokasi undangan).
     
"Seluruh pekerjaan yang dilakukan warga secara beramai-ramai dan gotong-royong tidak diupah karena seluruh warga desa saling bantu secara sukarela tanpa mengharap imbalan," ungkapnya. 
     
Begitu juga bahan makanan untuk keperluan selama pesta perkawinan berupa beras, telur, ikan, gula putih, rempah-rempah semuanya tidak dibeli tetapi merupakan sumbangan warga sekitarnya.
     
"Semua itu, sudah menjadi hukum tak tertulis di desa, bila ada warga melakukan acara perkawinan semua warga menyumbang, baik tenaga maupun sumbangan berupa bahan pokok," ucap dia.
     
Dikatakan, kerja gotong royong semacam ini hanya ada di beberapa desa di kecamatan itu, sementara di desa lain apalagi ibukota kecamatan dan kabupaten menggelar kawinan di gedung dan makanan yang disajikan membeli atau katering.




 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018