Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) -  Warga Pantai Batakan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, ramai menjalankan usaha ekspor ubur-ubur untuk memenuhi pangsa pasar luar negeri yang berjalan sejak empat tahun terakhir.
     
Salah seorang pengelola rumah produksi ekspor ubur-ubur, Bawi di Pantai Batakan, Ahad mengatakan, usaha itu marak setelah terbuka jalur penjualan ke negara Jepang, Korea, Hongkong dan Tiongkok.
     
"Usaha yang kami jalankan yakni ekspor ubur-ubur sudah sejak empat tahun yang lalu, tetapi produksinya berfluktuasi sesuai dengan hasil tangkapan ubur-ubur yang diperoleh nelayan lokal," ujarnya.
     
Dijelaskan, jika musim tangkap banyak maka produksi rumah usaha ekspor ubur-ubur juga ramai tetapi karena sekarang musim gelombang tinggi banyak nelayan takut melaut sehingga produksinya juga sedikit.
     
Disebutkan, saat tangkapan banyak maka produksi ubur-ubur bisa ratusan ton per hari, tetapi sekarang hanya puluhan ton per hari per satu unit rumah produksi ekspor ubur-ubur tersebut.
     
"Saat ini musim gelombang tinggi sehingga nelayan banyak yang tidak berani melaut dan membuat hasil tangkapan ubur-ubur menurun yang menyebabkan ekspor juga berkurang volumenya," ungkap dia. 
     
Sementara itu, berdasarkan catatan di sekitar Pantai Batakan yang juga merupakan kawasan wisata terdapat 13 rumah produksi binatang laut itu yang merupakan milik investor. 
     
Belasan rumah produksi ubur-ubur milik investor tersebut dipercayakan kepada seorang pengelola yang sudah digaji oleh investor kemudian memperkerjakan puluhan orang laki-laki dan perempuan.
     
"Kami membeli ubur-ubur dari nelayan setelah mereka melaut dan cukup banyak nelayan yang datang menjual hasil tangkapannya kepada kami sehingga bisa diolah kemudian di ekspor," ujarnya. 
     
Dikatakan, ubur-ubur yang sudah masuk rumah produksi dicuci oleh pekerja kemudian dipermentasi menggunakan air garam setelah itu dibersihkan sesuai dengan kehendak pembeli, dikemas dan di ekspor.
     
"Pengolahannya disini tergantung pesanan konsumen dan usaha ini selain menguntungkan nelayan juga cukup banyak menyerap tenaga kerja lokal baik laki-laki maupun kaum perempuan," katanya. 

 

Pewarta: Hasan Zainuddinl

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018