Pelaihari, (Antaranews Kalsel)-Pembangunan jembatan penghubung perbatasan antara RT 16 Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari dan Desa Kunyit Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan  menjadi pertanyaan warga di daerah itu.


“Saya heran kenapa  jembatan itu bisa dibangun, padahal akses jalannya belum ada,”ujar Direktur LSM Merah Putih Hardiansyah, di Pelaihari, kemarin.

Menurut dia, pembangunan jembatan penghubung Kelurahan Angsau Kecamatan Pelaihari dan Desa Kunyit Kecamatan Bajuin terkesan tidak memiliki fungsi karena tidak bias dimanfaatkan masyarakat.

“Jembatan yang sudah rampung beberapa tahun lalu itu, hingga kini tidak bisa dimanfaatkan masyarakat,” tandasnya.

Dia meminta,  Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tanah Laut kedepan sebelum membangun infrastruktur harus mempertimbangkan  skala  prioritas.

“Skala prioritas harus menjadi pertimbangan, apakah layak dibangunan atau tidak,”terangnya.

Sementara, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tanah Laut Marga Myrza Fazrina Ketika dikonfirmasi mengatakan,  belum dibangunnya akses jalan menghubungkan Kelurahan Angsau dan Dea Kunyit tersebut karena  masih memproses hibah.

"Setelah hibahnya selesai, maka  tahun depan kita bangun akses jalannya," jelasnya.

 

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018