Banjarmasin, (Antaranews  Kalsel) - Koordinator Imunisasi Puskesmas Kertak Hanyar Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (kalsel), Siti Fatimah mengatakan program imunisasi Measles Rubella (MR) 2018 yang dilakukan kepada para siswa di lima SD di daerah tersebut disambut cukup antusias.

Menurut Fatimah di Banjarmasin Selasa, melalui program imunisasi serentak yang dilakukan di pusat perbelanjaan terbesar di Kalsel tersebut, anak-anak dari kelas lima SD di Kecamatan Kertak Hanyar, dengan gembira mengikuti imunisasi yang telah disiapkan oleh tim kesehatan.

"Kami mengundang sebanyak 1344 siswa dari SD Kertak Hanyar 1.1, kemudian Kertak Hanyar 1.2, 1.3, SDN Manarap 1 dan Manarap 2, untuk datang ke pusat perbelanjaan ini. Alhamdulilah sambutannya luar biasa," katanya.

Dari 1.344 anak yang ditargetkan mendapatkan imunisasi MR, sekitar 50 persen bersedia disuntik, sisanya, karena masih khawatir dan ragu-ragu memilih menunggu ketetapan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Fatimah mengungkapkan, melalui kegiatan dan pembagian paket terhadap 1,500 anak yang disiapkan oleh pihak swasta, membuat anak-anak bergembira dan meminta untuk disuntik.

Namun, karena sebagian orangtua siswa masih ragu, sehingga diantara peserta memilih menunda untuk dilakukan imunisasi.

"Kalau keputusan orangtua menunda imunisasi juga tidak masalah, tetapi kita tetap melakukan sosialisasi ini dan menjalankan program tersebut," katanya.

Menurut Fatimah, sejak dilakukan imunisasi MR pada 1 Agusutus 2018, sebanyak 500 anak telah disuntik dan hingga kini belum ada pengaduan atau kasus anak yang terkena dampak dari program ini.

Sebelum anak-anak disuntik imunisasi ini, tambah dia, tim kesehatan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, kalau anak tidak sehat, maka imunisasi ditunda terlebih dahulu hingga kondisi anak pulih.

Hal yang sama juga disampaikan Bidan Kertak Hanya Sunarni, yang sejak melakukan tugas imunisasi MR ini, tidak ditemukan dampak terhadap anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Ikhwansah mengatakan, kegiatan imunisasi MR tersebut telah dilaksanakan sejak 2017 yang dilakukan di Pulau Jawa. Kemudian pada 2018 dilaksanakan pada 28 provinsi, termasuk Kalimantan.

Saat ini, tambah dia, pihaknya tidak memaksakan anak atau orang tua untuk melakukan imunisasi.

"Silahkan yang mau menunda pelakanaan imunisasi ini, tidak masalah, yang penting pemerintah ingin pembangunan kesehatan berjalan dengan baik," katanya.

Kadinkes berharap, bila ada orang tua yang menunda pelaksanaan imunisasi ini, tidak mempengaruhi orang lain untuk ikut menunda.
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018