Marabahan, (Antaranews Kalsel)- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Rusbandi mengatakan,  sebanyak 210 calon haji asal Kabupaten Barito Kuala 2018 diberangkatkan dalam dua kloter.
    
“Pada musim haji tahun 2018 atau 1439 Hijriyah Kabupaten Barito Kuala (Batola) memperoleh jatah pemberangkatan sebanyak 210 orang calon haji dengan rincian 91 orang laki-laki dan 119 orang perempuan,”ujar Kepala Kementerian Agama Batola Rusbandi, di Marabahan, Selasa .
    
Menurut dia, pemberangkatan jamaah calon haji asal Barito Kuala tahun 2018 terbagi dalam dua kloter yaitu, kloter 16 berjumlah 182 orang calon haji dan masuk asrama haji Landasan Ulin Banjarbaru tanggal 10 Agustus 2018.
    
Sedangkan berangkat menuju Jeddah, sebut dia,  pada  tanggal 11 Agustus 2018 pukul 21.45 Wita dengan pesawat Garuda GA 8116 dan  pulang ke tanah air tanggal 22 September 2018 pukul 22.35 Wita juga dengan  pesawat Garuda GA 8216.
    
Pemberangkatan kedua, jelas dia, masuk kloter 17 dan  masuk asrama tanggal 12 Agustus 2018 pukul 21.00 Wita,  berangkat ke Jeddah tanggal 13 Agustus 2018 pukul 08.25 Wita dengan pesawat Garuda GA 8117 serta pulang ke tanah air tanggal 24 September 2018 pukul 10.10 Wita juga dengan pesawat GA 8217.   
    
Seluruh calon haji asal Barito Kuala menuju Emberkasi Syamsudin Noor Banjarmasin, ungkap dia,  menggunakan angkutan bis terbagi dua lokasi, dari Kubah Datu Abdussamad Marabahan dan  Masjid Jamhur Aisyah Handil Bakti, Kecamatan Alalak.
    
Sebelumnya, Wakil Bupati  Batola H Rahmadian Noor pada acara pelepasan di Aula Selidah Kantor Bupati Barito Kuala berpesan,  kepada jamaah calon haji Barito Kuala untuk selalu menjaga kesehatan selama berada di tanah suci, mengingat suhu di tanah suci sangat berbeda dengan di tanah air.
    
Wabup juga berpesan, jamaah calon haji untuk selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para petugas medis, apabila ada sesuatu hal yang dirasa mengganggu kesehatan.
    
“Bawalah selalu identitas diri atau atribut yang menjadi ciri khas kloter atau daerah yang sudah disepakati bersama,  agar dapat dengan mudah dikenali saat berada jauh atau terpisah dari rombongan,” pesannya.
    
Kemudian, lanjut dia,  kepada seluruh pendamping, baik tim kesehatan, tim pemandu haji, tim pembimbing ibadah haji Indonesia maupun Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) dapat menjalankan tugas dengan baik dan penuh tanggungjawab, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan para jamaah.
    
“Berikan pelayanan yang terbaik dengan hati dan tulus,  terutama kepada para jamaah wanita dan para orangtua yang telah berusia lanjut. Mengingat cuaca dan kondisi alam disana cukup ekstrim dan sangat berbeda dengan kondisi maupun cuaca di Indonesia,”pintanya.***4***

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018