Martapura, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan gerakan pencegahan penyakit rubella dan campak melalui imunisasi campak dan rubella.

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor didampingi Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Raudhatul Jannah, di Martapura Rabu mengatakan, pencegahan dan imunisasi penyakit campak dan rubella, sangat penting melindungi generasi muda dari penyakit yang membahayakan tersebut.

Acara sosialisasi yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan tersebut, dilaksanakan di Kabupaten Banjar.

"Saya sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan tinggi kepada??dinas kesehatan, provinsi, kabupaten/ kota serta seluruh insan kesehatan atas kerja keras melakukan pencegahan campak secara dini pada anak dan remaja," kata gubernur.

Pencanangan Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella di Pondok Pesantren Miftahussibyan Desa Mandikapau, Kabupaten Banjar tersebut juga dihadiri Bupati Banjar KH Khalilurrahman dan istri, Kepala Litbang Kemenkes RI, Dr Siswanto serta seluruh jajaran dinas kesehatan daerah.

Gubernur berharap, melalui gerakan pencegahan campak dan rubella ini, anak dan remaja sebagai generasi emas harapan bangsa, bisa tumbuh sehat dan kuat.

Menurut Gubernur, kemajuan Indonesia di masa mendatang sangat ditentukan oleh generasi anak sekarang. Anak Indonesia di masa mendatang harus lebih tangguh dan sehat.

"Kekuatan sebuah bangsa sangat tergantung dari sumber daya manusia yang handal. Dan ini hanya bisa diwujudkan, saya yakin, anak kita di masa mendatang memiliki daya saing tinggi," katanya.
 
. (Antaranews Kalsel/Humpro kalsel)

Gubernur juga bersyukur dan gembira, karena lebih dari 1.300 anak diimunisasi di tempat tersebut.

Selanjutnya, para `pejuang imunisasi` akan disebar ke seluruh wilayah Kalsel untuk memberikan imunisasi MR kepada anak-anak yang berusia 9 bulan hingga dibawah 15 tahun.

Kepala Litbang Kementerian Kesehatan RI, Dr Siswanto mengatakan,campak dan rubella?merupakan penyakit menular atau infeksi virus yang?ditandai dengan ruam merah berbentuk bintik-bintik pada kulit.

Umumnya rubella ini sering terjadi pada anak dan remaja yang belum mendapat?vaksin?campak, gondok, dan lain-lain. Virus ini sangat membahayakan karena dapat menyebabkan cacat dan kematian, tetapi dapat dicegah dengan imunisasi.

Sehingga, tambah dia, seluruh siswa-siswi sekolah mulai Paud, TK, SD, SLP dan SLTA yang muridnya masih di bawah 15 tahun wajib mendapatkan imunisasi.

Dr Siswanto mengatakan , di fase pertama telah dilaksanakan imunisasi MR di pulau Jawa. Sebanyak 3 juta anak telah diimunisasi.

Kemudian di fase berikutnya, di 28 provinsi di luar Pulau Jawa termasuk di Kalsel akan menjadi sasaran berikutnya dengan target 32 juta anak.

Hingga di tahun 2020 nantinya Indonesia bebas dari campak dan rubella. "Pada fase pertama kita telah mengimunisasi sebanyak 3 juta anak di Pulau Jawa. Selanjutnya, di fase berikutnya sebanyak 28 provinsi di luar Pulau Jawa akan melaksanakan kegiatan yang sama dengan target sebanyak 32 juta anak," katanya.
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018