Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menargetkan bisa melahirkan 500 orang wira usaha baru setiap tahun melalui beberapa program dinas terkait.
Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Tanaman Pangan (DKPPP) Kota Banjarmasin H Lauhem Mahfuzi di Banjarmasin Kamis mengatakan, dari 500 target wira usaha baru tersebut, pihaknya mendapatkan jatah sebanyak 100 wira usaha baru per tahun.
Khusus DKPPP, upaya mencetak pengusaha baru tersebut banyak diarahkan antara lain budi daya jamur, budi daya ikan, terutama untuk jenis ikan langka, seperti papuyu dan lainnya.
Selain itu, tambah dia, juga beberapa budi daya lainnya, di sektor pertanian dan tanaman pangan.
Seperti pengusaha baru bidang budi daya jamur, setiap tahun dialokasinya 10 kelompok pembudidaya atau 120 kepala keluarga,dengan bantuan sebanyak 200 baglog per KK.
"Hasilnya sangat menggembirakan, saat ini telah terbentuk kampung jamur di beberapa kelurahan," katanya.
Hanya saja, tambah dia, ada beberapa petani atau kelompok tani, yang selalu berharap bantuan, setiap kali usai melakukan peremajaan.
Seharusnya, satu kali setelah mendapatkan bantuan, selanjutnya mereka bisa mengembangkan sendiri, sehingga bantuan bisa dipindahkan lagi ke masyarakat lainnya.
Ke depan, tambah dia, diharapkan bantuan akan dikelola oleh koperasi, sehingga bisa berkembang lebih baik.
"Dari ratusan yang telah kita bina, ada sekitar 50 persen yang telah berhasil menjadi wira usaha," katanya.
Menurut Mahfuzi, saat ini pasar jamur masih sangat besar, sehingga pihaknya setiap tahun selalu mengalokasikan bantuan untuk wira usaha baru di bidang tersebut.
Permintaan terhadap jamur di beberapa wilayah Banjarmasin dan lainnya, masih sangat tinggi, karena rasanya yang enak dan bisa dibuat dengan berbagai macam makanan olahan.
Hasilnyapun, juga lumayan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani.
"Seperti kita lihat, harga jamur sedikit saja, yang dijual di pasar bisa mencapai Rp10 ribu bahkan lebih," katanya.
Sebelumnya, Mahfuzi juga menerima 140 orang anggota polisi yang akan pensiun, untuk bisa belajar berbagai usaha baru.
"Cukup banyak yang tertarik untuk membuat usaha budi daya jamur, karena terbukti hasilnya cukup menjanjikan, dan mengerjakannyapun cukup mengasikkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Tanaman Pangan (DKPPP) Kota Banjarmasin H Lauhem Mahfuzi di Banjarmasin Kamis mengatakan, dari 500 target wira usaha baru tersebut, pihaknya mendapatkan jatah sebanyak 100 wira usaha baru per tahun.
Khusus DKPPP, upaya mencetak pengusaha baru tersebut banyak diarahkan antara lain budi daya jamur, budi daya ikan, terutama untuk jenis ikan langka, seperti papuyu dan lainnya.
Selain itu, tambah dia, juga beberapa budi daya lainnya, di sektor pertanian dan tanaman pangan.
Seperti pengusaha baru bidang budi daya jamur, setiap tahun dialokasinya 10 kelompok pembudidaya atau 120 kepala keluarga,dengan bantuan sebanyak 200 baglog per KK.
"Hasilnya sangat menggembirakan, saat ini telah terbentuk kampung jamur di beberapa kelurahan," katanya.
Hanya saja, tambah dia, ada beberapa petani atau kelompok tani, yang selalu berharap bantuan, setiap kali usai melakukan peremajaan.
Seharusnya, satu kali setelah mendapatkan bantuan, selanjutnya mereka bisa mengembangkan sendiri, sehingga bantuan bisa dipindahkan lagi ke masyarakat lainnya.
Ke depan, tambah dia, diharapkan bantuan akan dikelola oleh koperasi, sehingga bisa berkembang lebih baik.
"Dari ratusan yang telah kita bina, ada sekitar 50 persen yang telah berhasil menjadi wira usaha," katanya.
Menurut Mahfuzi, saat ini pasar jamur masih sangat besar, sehingga pihaknya setiap tahun selalu mengalokasikan bantuan untuk wira usaha baru di bidang tersebut.
Permintaan terhadap jamur di beberapa wilayah Banjarmasin dan lainnya, masih sangat tinggi, karena rasanya yang enak dan bisa dibuat dengan berbagai macam makanan olahan.
Hasilnyapun, juga lumayan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani.
"Seperti kita lihat, harga jamur sedikit saja, yang dijual di pasar bisa mencapai Rp10 ribu bahkan lebih," katanya.
Sebelumnya, Mahfuzi juga menerima 140 orang anggota polisi yang akan pensiun, untuk bisa belajar berbagai usaha baru.
"Cukup banyak yang tertarik untuk membuat usaha budi daya jamur, karena terbukti hasilnya cukup menjanjikan, dan mengerjakannyapun cukup mengasikkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018