Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak dua jamaah calon haji Embarkasi Haji Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang masuk kelompok terbang 1, tertunda diberangkatkan ke tanah suci karena salah seorang mengalami sakit.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel Noor Fahmi di Banjarbaru, Kamis mengatakan, dua jamaah yang tertunda diberangkatkan merupakan pasangan suami istri dalam kloter itu.
"Istrinya bernama Rusna di diagnosa menderita penyakit jantung sehingga tidak layak diberangkatkan dan suaminya Supiani juga menunda keberangkatan," ujar kakanwil di asrama haji Banjarmasin.
Ia mengatakan, pasangan suami-istri warga Jalan Basirih Muara Kecamatan Banjarmasin Selatan itu bisa berangkat apabila kondisi kesehatan sudah pulih dan dinyatakan layak diberangkatkan.
Dijelaskan kakanwil yang juga Ketua PPIH didampingi Kabid Dokumen PPIH Nofirman, Rusna yang berusia 52 tahun masih menjalani perawatan di RS Ratu Zalecha Martapura.
"Jamaah bersangkutan menjalani perawatan medis hingga tujuh hari ke depan dan jika kondisinya pulih serta dinyatakan layak berangkat maka akan diberangkatkan," ungkapnya.
Disebutkan Nofirman, jamaah yang tertunda berangkat akan dimasukan dalam kelompok terbang setelahnya jika memang masih ada kursi (seat) kosong dalam penerbangan haji itu.
"Keberangkatan mereka tergantung kondisi kesehatan. Jika dinyatakan layak berangkat maka dimasukan dalam kloter selanjutnya kalau ada kursi kosong atau di kloter terakhir," ucap dia.
Dikatakan, penundaan keberangkatan dua JCH itu mengurangi jumlah jamaah kloter 1 yang seluruhnya berasal dari Kota Banjarmasin berjumlah 325 jamaah termasuk petugas haji.
"Jumlah jamaah yang diberangkatkan termasuk petugas sebanyak 323 orang dan jamaah tertua Rabiatul Adawiyah usia 71 tahun dan termuda berusia 23 tahun Ahmad Erpanor," ujarnya.
Sementara itu, pemberangkatan JCH kloter perdana Embarkasi Banjarmasin itu tepat sesuai jadwal pukul 14.35 Wita menggunakan pesawat Air Bus 330 Seri 200 Garuda Indonesia.
Keberangkatan dilepas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Aula Jeddah asrama haji Banjarmasin dan mendarat di bandara Internasional AMMA Madinah pukul 19.35 WAS.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel Noor Fahmi di Banjarbaru, Kamis mengatakan, dua jamaah yang tertunda diberangkatkan merupakan pasangan suami istri dalam kloter itu.
"Istrinya bernama Rusna di diagnosa menderita penyakit jantung sehingga tidak layak diberangkatkan dan suaminya Supiani juga menunda keberangkatan," ujar kakanwil di asrama haji Banjarmasin.
Ia mengatakan, pasangan suami-istri warga Jalan Basirih Muara Kecamatan Banjarmasin Selatan itu bisa berangkat apabila kondisi kesehatan sudah pulih dan dinyatakan layak diberangkatkan.
Dijelaskan kakanwil yang juga Ketua PPIH didampingi Kabid Dokumen PPIH Nofirman, Rusna yang berusia 52 tahun masih menjalani perawatan di RS Ratu Zalecha Martapura.
"Jamaah bersangkutan menjalani perawatan medis hingga tujuh hari ke depan dan jika kondisinya pulih serta dinyatakan layak berangkat maka akan diberangkatkan," ungkapnya.
Disebutkan Nofirman, jamaah yang tertunda berangkat akan dimasukan dalam kelompok terbang setelahnya jika memang masih ada kursi (seat) kosong dalam penerbangan haji itu.
"Keberangkatan mereka tergantung kondisi kesehatan. Jika dinyatakan layak berangkat maka dimasukan dalam kloter selanjutnya kalau ada kursi kosong atau di kloter terakhir," ucap dia.
Dikatakan, penundaan keberangkatan dua JCH itu mengurangi jumlah jamaah kloter 1 yang seluruhnya berasal dari Kota Banjarmasin berjumlah 325 jamaah termasuk petugas haji.
"Jumlah jamaah yang diberangkatkan termasuk petugas sebanyak 323 orang dan jamaah tertua Rabiatul Adawiyah usia 71 tahun dan termuda berusia 23 tahun Ahmad Erpanor," ujarnya.
Sementara itu, pemberangkatan JCH kloter perdana Embarkasi Banjarmasin itu tepat sesuai jadwal pukul 14.35 Wita menggunakan pesawat Air Bus 330 Seri 200 Garuda Indonesia.
Keberangkatan dilepas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Aula Jeddah asrama haji Banjarmasin dan mendarat di bandara Internasional AMMA Madinah pukul 19.35 WAS.***4***
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018