Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Mardani H. Maming batal menjadi bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI pada Pemilu 2019.

"Sebelumnya saya sempat mengundurkan diri dari jabatan Bupati Tanah Bumbu periode 2016-2021 dan disetujui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada Juli 2019, pengunduran diri tersebut adalah syarat utama untuk mendaftarkan sebagai Caleg," kata mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming, di Batulicin, Rabu.

Namun rencana pencalonan anggota legislatif DPR RI periode 2019-2024 diurungkan, karena ingin fokus bersama keluarga dan menekuni usahanya.

Sebagai penggantinya, menunjuk Syafruddin H. Maming yang merupakan kakak kandung Mardani dan dia adalah Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut Mardani, keputusan untuk tidak mendaftarkan menjadi Bacaleg DPR RI adalah sudah diputuskan dengan matang dan mendapat persetujuan dari pihak partai yang mengusungnya.

"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Provinsi Kalsel yang telah memberikan dukungan kepada saya, khususnya seluruh jajaran pengurus kader dan simpatisan partai atas keputusan saya ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi generasi muda berkualitas untuk memimpin daerah ini," kata Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tanah Bumbu, Mahruri membenarkan, memang mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming sempat mengundurkan diri dari jabatan Bupati untuk mencalonkan anggota DPR RI, namun sampai penutupan pendaftaran di KPU pihaknya tidak mendaftarkan diri sebagai Bacaleg.

"Sebagai penggantinya Mardani menunjukan kakaknya sendiri untuk menggantikan posisinya dalam pemilihan legislatif 2019, dan hal tersebut memang sah-sah saja untuk dilakukan," kata Mahruri.

Yang terpenting adalah, lanjut Mahruri, masyarakat dalam pelaksanaan pesta demokrasi jangan sampai ada yang Golongan Putih (Golput) karena satu suara dalam pemilu merupakan penentu untuk pembangunan Bangsa.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018