Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - DPRD Kota Banjarmasin menyoroti kurangnya tenaga teknis pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online di tingkat Sekolah Menengah Pertama di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan tersebut yang berlangsung tanggal 2-4 Juli 2018.

Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Faisal Hariyadi yang turun langsung ke sekolah memantau pelaksanaan PPDB secara online atau daring tersebut, Selasa, mengungkapkan, perlu adanya penambahan tenaga teknis atau operator PPDB di tiap sekolah.

Karena sejauh pemantauan pihaknya dilapangan, kata dia, kalau hanya 4 orang menjadi tidak memadai, harus ditambah menjadi 8 orang atau lebih.

"Memang terjadi penumpukan siswa yang mendaftar. Kalau dilihat sistem online yang diterapakan ini sebenarnya harus sudah bisa diakses melalaui sekolah mana saja. Artinya siswa bisa mendaftar ditempat yang sedikit pendaftarnya," katanya.

Politikus Partai Amanat Nasional ini menambahkan, terkait server dan sistem map yang kerap menjadi kendala, pihaknya mengiginkan pelayaanan di tiap sekolah tetap harus berjalan dengan baik. Apalagi dengan sedikitnya operator PPDB tersebut.

"Kami berharap tahun depan masalah ini sudah tidak ada lagi. Dan perlu adanya penambahan operator. Kalau hanya 4 orang yang melayani hampir 200-300 peserta, ini akan kewalahan," tuturnya.

Antusias pelaksnaan PPDB secara online di beberapa sekolah di hari kedua terlihat cukup ramai. Antrean peserta cukup membeludak, bahkan ada yang sudah melebihi kuota pemerimaan, seperti di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 24 Banjarmasin.

"Di ekolah kami total kuota yang diterima ada sebanyak 218 orang. Pendaftar saja sudah melebihi, jadi tinggal menunggu pengumuman penerimaan tanggal 6 Juni mendatang," ucap Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Banjarmasin Faridal Eddy Miharto, Selasa.

Nah yang menjadi kendala, menurut Faridal Eddy Miharto, tenaga teknis atau opertor yang menjalakan sistem penerimaan sistem online itu masih belum cukup. Ratusan siswa yang mendaftar terpaksa harus mengantre.

"Ya opertor kami hanya ada 4 orang saja. Ini belum lagi server yang lelet dan tutup pukul 14.00 Wita, ini kemungkinan pengimputan data ada yang tidak terakomodir semua. Diharapkan orang tua siswa yang mendaftarkan anakanya harus lebih bersabar," katanya.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018