Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Pedagang pasar tumpah atau dadakan dan subuh di Banjarmasin serta sekitar dalam daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai berkurang pada H-1 lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah dengan perkiraan bertepatan 15 Juni 2018.

Pantuan Antara Kalsel di Banjarmasin, Kamis melaporkan, pasar tumpah yang menjadi tradisi di belakang terminal induk Banjarmasin hanya sekitar 50 persen lapak ada aktivitas berjualan, selebihnya kosong.

Padahal hari-hari biasa lapak Pasar Terminal dengan aktivitas berjualan ikan basah, sayur mayur dan keperluan dapur/rumah tangga itu terisi berkisar antara 90 - 95 persen.

Begitu pula pasar tumah dan subuh di Jalan A Yani Km8 dan Jalan Pemurus Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar jumlah pedagang berkurang berkisar antara 30 - 40 persen.

Mulai berkurangnya pedagang pasar tumah dan subuh di Banjarmasin serta daerah sekitar/tetangga itu karena mereka banyak berasal daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel dan pulang mau berlebaran bersama sanak keluarga di kampung halaman.

Sementara di antara mereka yang masih berdagang mengaku, mau mudik sehabis berjualan atau sore hari, sebagaimana penuturan Amanah (43) asal Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsek.

Pengakuan serupa dari Abdullah (37) asal Rantau (sekitar 117 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten Tapin, Kalsel, sesudah berjualan baru pulang kampung.

Kendati pedagang atau aktivitas pasar tumpah dan subuh tersebut mulai berkurang, tidak sampai membuat lonjakan harga barang kebutuhan pokok untuk keperluan dapur/rumah tangga, kecuali sedikit mengalami kenaikan yaitu berkisar antara 10 - 15 persen.

Sebagai contoh harga telor ayam ras per kilolgram dari semula/sebelumnya Rp23.500, menjadi Rp26.000, serta ikan basah/segar baung dari Rp40.000 menjadi Rp45.000/kg untuk ikan dan "haruan" (ikan gabus) dari Rp55.000 menjadi Rp60.000/kg.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018