Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Seorang calon penumpang kapal laut KM Kirana 9, terpaksa hanya duduk termenung di pelabuhan karena tidak bisa pulang setelah kapal yang harus dia tumpangi telah berangkat ke Pelabuhan Surabaya Jawa Timur sekitar pukul 13:30 Wita.
Menurut Ikhsan yang datang dari Palangkaraya, perjalanan dari daerah Kalimantan Tengah menuju Banjarmasin sangat padat, sehingga bus yang dia tumpang mengalami keterlambatan.
"Sekitar pukul 14:00 Wita saya masih dalam bus, dan kapal terakhir berangkat pada Rabu (13/7) sekitar 13:30 Wita, sehingga saya tertinggal," katanya sambil meneteskan air mata.
Berangkatnya kapal KM Kirana 9 tersebut, membuat harapan dia bisa berlebaran dengan keluarganya di Lamongan, Jawa Timur seakan pupus, karena dia harus menunggu kedatangan kapal, yang baru akan datang pada Senin (18/7).
"Saya belum tahu harus bagaimana, yang pasti hari ini, menginap di pelabuhan dulu sambil menunggu jalan keluar yang terbaik. Terus terang saya sangat sedih," kata karyawan proyek pembangunan tersebut.
Kapal terakhir angkutan lebaran Idul Fitri 1439 hijriah dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan, penuh dengan penumpang yang akan mudik ke berbagai daerah.
Kepala Bidang Status Hukum Kapal Zainuddin ditemui di Pelabuhan Trisakti sesaat setelah keberangkatan kapal Rabu mengatakan, kapal KM Kirana 9 merupakan kapal terakhir yang mengangkut penumpang arus mudik dari Banjarmasin.
"Rencana pada Senin (18/7), baru akan ada kembali kapal yang datang dari Surabaya, Jawa Timur," katanya.
Menurut Zainudin, jumlah penumpang KM Kirana 9 yang berangkat dari Pelabuhan Trisakti sektar pukul 13:30 Wita tersebut, membawa penumpang sekitar 1.392 orang dan total kendaraan sebanyak 115.
"Penumpang KM Kirana yang merupakan kapal terakhir, paling banyak jumlahnya, sedangkan Niki Barokah yang berangkat Rabu (13/7) pagi, mengangkut sekitar 232 orang," katanya.
Kendati jumlah penumpang tidak sebanyak beberapa tahun sebelumnya, namun dibanding 2017 jumlah penumpang kapal tahun ini, rata-rata mengalami kenaikan.
Menurut Zainuddin, kendati masih H-2 lebaran, sudah tidak ada kapal yang berangkat, karena tidak ada lagi penumpang yang ingin naik kapal.
"Perusahaan pelayaran telah menutup penjualan tiket, karena minimnya jumlah penumpang yang akan naik kapal pada H-1, sehingga hari ini merupakan kegiatan terakhir angkutan lebaran 2018," katanya.
Tentang adanya satu penumpang yang tertinggal, tambah dia, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan.
Namun tambah dia, sebelum kapal berangkat, petugas telah berkali-kali mengumumkan, bahwa kapal siap berangkat, seluruh penumpang diharapkan segera masuk kapal.
Bahkan, bagi penumpang yang belum memegang tiket, diberikan kesempatan untuk mendapatkan tiket kapal di sekitar pelabuhan.
"Jadi seharusnya tidak ada lagi penumpang yang tertinggal," katanya.
Sebagaimana di ketahui, sesaat setelah kapal berangkat, seorang penumpang dari Palangkaraya baru datang ke pelabuhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Menurut Ikhsan yang datang dari Palangkaraya, perjalanan dari daerah Kalimantan Tengah menuju Banjarmasin sangat padat, sehingga bus yang dia tumpang mengalami keterlambatan.
"Sekitar pukul 14:00 Wita saya masih dalam bus, dan kapal terakhir berangkat pada Rabu (13/7) sekitar 13:30 Wita, sehingga saya tertinggal," katanya sambil meneteskan air mata.
Berangkatnya kapal KM Kirana 9 tersebut, membuat harapan dia bisa berlebaran dengan keluarganya di Lamongan, Jawa Timur seakan pupus, karena dia harus menunggu kedatangan kapal, yang baru akan datang pada Senin (18/7).
"Saya belum tahu harus bagaimana, yang pasti hari ini, menginap di pelabuhan dulu sambil menunggu jalan keluar yang terbaik. Terus terang saya sangat sedih," kata karyawan proyek pembangunan tersebut.
Kapal terakhir angkutan lebaran Idul Fitri 1439 hijriah dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan, penuh dengan penumpang yang akan mudik ke berbagai daerah.
Kepala Bidang Status Hukum Kapal Zainuddin ditemui di Pelabuhan Trisakti sesaat setelah keberangkatan kapal Rabu mengatakan, kapal KM Kirana 9 merupakan kapal terakhir yang mengangkut penumpang arus mudik dari Banjarmasin.
"Rencana pada Senin (18/7), baru akan ada kembali kapal yang datang dari Surabaya, Jawa Timur," katanya.
Menurut Zainudin, jumlah penumpang KM Kirana 9 yang berangkat dari Pelabuhan Trisakti sektar pukul 13:30 Wita tersebut, membawa penumpang sekitar 1.392 orang dan total kendaraan sebanyak 115.
"Penumpang KM Kirana yang merupakan kapal terakhir, paling banyak jumlahnya, sedangkan Niki Barokah yang berangkat Rabu (13/7) pagi, mengangkut sekitar 232 orang," katanya.
Kendati jumlah penumpang tidak sebanyak beberapa tahun sebelumnya, namun dibanding 2017 jumlah penumpang kapal tahun ini, rata-rata mengalami kenaikan.
Menurut Zainuddin, kendati masih H-2 lebaran, sudah tidak ada kapal yang berangkat, karena tidak ada lagi penumpang yang ingin naik kapal.
"Perusahaan pelayaran telah menutup penjualan tiket, karena minimnya jumlah penumpang yang akan naik kapal pada H-1, sehingga hari ini merupakan kegiatan terakhir angkutan lebaran 2018," katanya.
Tentang adanya satu penumpang yang tertinggal, tambah dia, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan.
Namun tambah dia, sebelum kapal berangkat, petugas telah berkali-kali mengumumkan, bahwa kapal siap berangkat, seluruh penumpang diharapkan segera masuk kapal.
Bahkan, bagi penumpang yang belum memegang tiket, diberikan kesempatan untuk mendapatkan tiket kapal di sekitar pelabuhan.
"Jadi seharusnya tidak ada lagi penumpang yang tertinggal," katanya.
Sebagaimana di ketahui, sesaat setelah kapal berangkat, seorang penumpang dari Palangkaraya baru datang ke pelabuhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018