Banjarmasin (Antaranews Kalsel ) - Pengelola kawasan wisata Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, siap menghadapi liburan panjang Lebaran 2018 meskipun tidak ada persiapan khusus yang dilakukan.

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Paarwisata HSS Jarkasi dihubungi telepon selular di Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin) ibu kota kabupaten tersebut, Selasa, menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan tempat parkir untuk pengunjung.

"Di objek wisata alam Loksado yang berlokasi sekitar 165 kilometer utara Banjarmasin atau berada di kawasan Pegunungan Meratus itu kami menyiapkan tempat parkir bagi pengunjung, serta sedikit pembenahan, tidak ada persiapan khusus," ujarnya.

Ia menyebutkan banyak objek wisata di Kawasan Loksado seperti tempat permandian "banyu" (air) panas Tanuhi, banyu "tajun" (terjun) Haratai, serta lokasi kegiatan "bamboo rafting" menelusuri Sungai Amandit HSS.

Menurut dia, pemandian banyu panas Tanuhi, banyu tajun Haratai dan bamboo refting yang menjadi unggulan objek wisata Lokasado dan selalu banyak pengunjung saat liburan panjang lebaran beberapa tahun lalu.

"Namun demikian, masih ada beberapa yang bisa menjadi objek wisata, antara lain banyu tajun "Kilat Api" dan peradaban/budaya komunitas masyarakat terasing, serta pelestarian anggrek hutan," lanjutnya.

"Retribusi atau harga karcis masuk kawasan objek wisata Loksado tersebut tidak mengalami perubahan, yaitu bagi orang dewasa Rp5.000 dan anak-anak Rp2.500," tutur Jarkasi yang baru menjadi Kabid Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata HSS.

Loksado merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Indonesia. Loksado terletak di Pegunungan Meratus dan merupakan salah satu daerah wisata alam dan atraksi budaya masyarakat Dayak.

Ia menambahkan di dekat kawasan Loksado itu juga terdapat tempat rekreasi baru yaitu Cek Dam Gunung Madang Kecamatan Padang Batung HSS yang belakangan ramai pengunjung terutama dari warga "Bumi Rakat Mufakat" HSS sendiri.

"Cek Dam tersebut sebelumnya atau tempo dulu sebagai tempat persediaan air baku atau sejenis embung buat kebutuhan air pada musim kemarau, kini menjadi objek wisata baru, terutama bagi penduduk lokal/setempat," kata Jarkasi.

Sementara kuliner khas Bumi Rakat Mufakat HSS yang terkenal sejak lama adalah dodol (dodol Kandangan) dan ketupat (ketupat Kandangan) yang juga dikenal hingga ke luar daerah, terutama di Kalimantan.


 

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018