Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) Prof Dr H Asmaraman mengingatkan, agar kaum Muslim jangan salah memaknai karamah (keramat) atau kemuliaan.

"Karamah atau kemuliaan itu tidak mesti sebagaimana makam seseorang yang sering diziarahi, tetapi bisa saja dalam bentuk lain," ujarnya dalam tausiah singkat di Masjid Assa`adah Komplek Beruntung Jaya Bamjarmasin, usai shalat subuh Ahad.

Guru Besar Perguruan Tinggi Islam Negeri (Petain) tertua di Kalsel menguraikan pengertian kamarah itu sehubungan dengan "lailatul qadar" (malam qadar) atau malam kemuliaan yang ada pada sepuluh malam terakhir bulan puasa Ramadhan.

Ia mengatakan, karamah atau kemuliaan bisa saja dalam bentuk ketenangan, kesenangan, kesejahteraan dan kebahagiaan seseorang yang mendapatkannya dari Allah swt melalui malaikat Nya.

"Jadi kalau hajad atau keinginan dalam kebaikan seseorang itu Allah kabulkan, berarti yang bersangkutan mendapatkan karamah/kemuliaan," ujarnya seraya menambahkan, tidak semua orang, dan bahkan diri sendiri pun tak mengetahui kekaramahan tersebut.

Namun, lanjut pengasuh mata kuliah usuluddin tersebut, kekaramahan seseorang itu berproses melalui usaha pendekatan kepada Allah atau dengan sebutan "awaludin marifatullah" (permulaan beragama mengenal Allah).

"Seorang ulama asal Banjar Kalsel bernama Abdurrahman Sidiq yang meninggal dunia di `pamadaman` (rantau orang) sempat membuat kitab ilmu marifat tersebut," tambah dosen Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin itu.

"Dalam menggapai kekaramahan/kemuliaan itu tak cukup hanya dengan ilmu atau berdiam diri, melainkan pula harus dengan usaha serta amal ibadah sesuai tuntunan Allah swt," demikian Asmaraman.

Akademisi UIN Antasari tersebut salah seorang pengisi kegiatan pengajian rutin di Masjid Assa`adah Komplek Bentung Jaya Banjarmasin, tiap subuh Ahad pada minggu kedua bulan yang sedang berjalan, sesudah KH Abdul Syukur Al Hamidy subuh Ahad minggu pertama.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018