Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak belasan ton "iwak haruan" (ikan gabus) tiap minggu memasuki pasaran ikan di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pemasok haruan tersebut, H Masrani (58) mengemukakan itu dalam perjalanan dari Banjarmasin ke Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel (berjarak sekitar 165 kilometer), Rabu.

Ia sendiri mengaku, memasok haruan ke "kota seribu sungai" Banjarmasin itu tiap minggu tidak kurang atau bahkan lebih dari lima ton.

"Belum pemasok lain, yang jumlahnya tidak kurang lima orang/pedagang, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi iwak haruan," tutur laki-laki tua yang tinggal di Mantaas Kecamatan Labuan Amas Utara, HST itu menjawab Antara Kalsel.

Ia mengatakan, haruan, termasuk iwak tauman (sejenis ikan gabus namun kulitnya berbelang-belang) tersebut dari usaha perikanan di wilayah Samarinda atau Kalimantan Timur (Kaltim).

Di "Bumi Mulawarman" Kaltim itu tampaknya cukup berhasil mengembangkan budidaya haruan dan tauman, bahkan usaha mereka termasuk besar-besaran, lanjut kakek dari enam cucu tersebut.

Sedangkan di Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota belum besar-besaran mengusahakan budidaya haruan dan tauman sebagaimana halnya di provinsi tetangga Kaltim.

Padahal Kalsel juga memiliki kawasan perairan umum yang berpotensi untuk pengembangan usaha perikanan darat/air tawar, seperti Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), HST, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Tapin, demikian Masrani.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018