Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasin, Kota Banjarmasin, menyebutkan saat ini kondisi Sungai Martapura yang mengalir dari Kabupaten Banjar hingga Banjarmasin itu mengalami kekeruhan tinggi.

Kepala Humas PDAM Bandarmasih Ramadhan Agustina di Banjarmasin, Senin, menyebutkan tingkat kekeruhan sungai Martapura saat ini hingga 1.000 MTU padahal biasanya 100 MTU.

"Padahal bulan-bulan biasa itu angka normal kekeruhan sungai Martapura hanya mencapai 100 MTU, sekarang kondisinya melonjak tinggi hingga mencapai 1.000 MTU," ungkapnya.

Dengan sangat keruhnya sungai Martapura saat ini, papar Agustina, maka pengolahan air bersih untuk pelanggan menjadi sulit, sebab harus banyak bahan kimia yang dibutuhkan untuk menjernihkannya.

"Akibat dari instalasi pengolahan air baku menajdi air bersih itu harus bekerja keras, di mana biayanya operasional pun menjadi mahal," paparnya.

Kendati demikian, kata dia, PDAM Bandarmasih tetap akan berupaya memproduksi air bersih yang berkualitas bagi pelanggan, apalagi untuk bulan Ramadhan ini.

Adanya kondisi kejadian alam ini membuat produksi air bersih PDAM Bandarmasih menjadi menurun, namun tetap dalam koridor tidak sampai terhenti.

"Hanya tekanannya saja berkurang, sebab produksinya membutuhkan waktu yang tidak seperti biasanya, tapi kita harap kondisi ini hanya beberapa hari saja, pada saat Ramadhan nanti kembali normal," ucapnya.

Dia menuturkan, untuk persiapan pelayanan maksimal di bulan Ramadhan ini, pihaknya sudah mulai melakukan kegiatan, diantaranya pembersihan pipa, dari yang terkecil hingga pipa besar primer.

"Bahkan di intek penampungan air baku juga mulai dilakukan pengurasan, di intek pengolahan juga dilakukan, hingga kualitasnya nanti benar-benar baik," paparnya.

Menurut Agustina, PDAM yang kini memiliki pelanggan kurang lebih sebanyak 160 ribu menjamin persediaan air bersih pada bulan Suci Ramadhan 2018M/1439H.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018