Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) HM Sofwat Hadi menyarankan, pemerintah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan agar mengatur penjual/penjualan eceran bahan bakar minyak (BBM).

Saran anggota DPD asal daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Selatan (Kalsel) itu dalam press releasenya kepada wartawan yang tergabung dalam Jurnalist Parliament Community (JPC) Kalsel, Minggu.

Menurut anggota DPD dua periode asal dapil Kalsel itu, pedagang liar BBM (tanpa izin), seperti premium dan solar yang terdapat di pinggir-pinggir jalan, mungkin ada baiknya kalau dihapuskan, terutama di wilayah perkotaan.

Pasalnya, lanjut mantan Kadispen Polda Jatim dan eks Kapolres Banjarmasin tersebut, BBM termasuk barang berbahaya, karena itu, penjualnya harus memiliki izin khusus.

"Penjual tanpa izin khusus tersebut sama dengan melanggar peraturan perundang-undangan. Hal ini sebenarnya yang harus menjadi prioritas dalam penanganan atau penindakan oleh aparat pemerintah, terutama polisi," lanjutnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel itu menambahkan, pelanggaran hukum tataniaga BBM itu, sebagai ujung tombaknya pedagang liar di pinggir jalan atau yang sering disebut pedagang kaki lima (pkl).

"Kenapa di Kota Jakarta tidak timbul masalah antrean sangat panjang saat beli BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU)? Karena di Jakarta tak ada pedagang liar (pkl) BBM," tuturnya.

"Mengapa Kota Banjarmasin tidak mencontoh Jakarta, untuk menghapus pedagang liar BBM, yang tanpa izin itu di pinggir jalan? lanjut menantu mantan Gubernur Kalsel Brigjen TNI Soebardjo (almarhum) itu.

Karena, menurut dia, jika pelanggaran di hilir bisa ditindak atau diberantas dapat berakibat banyak pelanggaran di hulu akan hilang dengan sendirinya.

Mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) kelahiran Banten itu, menyatakan, belum sependapat kalau Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk mencapai 3,6 juta jiwa tersebut, belakangan ini dilanda kelangkaan BBM.

"Kalau masih ada orang jual BBM di pinggir jalan, maka tidak benar Kalsel dikatakan kelangkaan BBM," demikian Sofwat Hadi./shn/C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012