Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang menjual bahan bakar minyak (BBM) informal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mulai kelimpungan seiring makin ketat larangan mengisi jerigen pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Seseorang warga Kota Banjarmasin yang tergolong kakek-kakek dalam percakapan dengan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu mengeluh dengan ketatnya larangan mengisi jerigen dengan BBM di SPBU.

"Dengan ketatnya larangan mengisi BBM di SPBU, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali untuk sementara istirahat berjualan eceran seperti premium dan fertalet," tutur kakek dari enam cucu itu.

Laki-laki berusia lebih tiga perempat abad itu berharap, ada aturan yang memberi kesempatan kepada PKL BBM untuk mendapatkan/membeli premium, fertalet dan lainnya di SPBU.

"Karena PKL BBM kada gasan kasugihan (tidak untuk kekayaan), tetapi sekedar buat keperluan sehari-hari. Sebab jumlah BBM yang dijual paling banyak sekitar 50 liter dengan keuntungan per liter antara Rp500 - Rp1000," kata Kayi Usuf.

Sementara warga lainnya, Jajas menyatakan prihatin atau kasihan terhadap para PKL BBM dengan adanya larangan mengisi jerigen di SPBU, karena mereka tidak berusaha lagi.

Padahal, menurut dia, keberadaan PKL BBM cukup membantu bagi orang kebetulan kehabisan bahan bakar kendaraan bermotornya atau mau membeli cuma satu-dua liter karena keterbatasan keuangan.

Oleh sebab itu, mungkin perlu aturan seperti ketentuan pengisian maksimal BBM yang menggunakan jerigen atau PKL di SPBU, sehingga sektor non formal bidang minyak tidak mati, demikian Jajas.

Sebelumnya ada ketentuan bagi SPBU yang melayani jerigen bisa kena sanksi penutupan usaha tersebut, dan pemilik jerigen kemungkinan kena tindak pidana/hukuman.

Karena itu pula semua SPBU di Kalsel belakangan ini tidak berani lagi melayani armada jerigen, dan pembebli yang pakai jerigen itupun menjadi takut, sebab mereka tak mau kena sanksi hukum.

Seiring dengan adanya larangan SPBU melayani jerigen, pelayanan terhadap pengguna kendaraan bermotor di Kalsel kini relatif normal, asalkan persediaan BBM-nya ada.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018