Anang, warga Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menemukan sebuah granat.

Bahan peledak berbentuk nenas dan diduga masih aktif itu ditemukan Anang pada Rabu (2/5) sekitar pukul 17.00 Wita dan dilaporkan kepada aparat kepolisian, Kamis siang.

"Granatnya ditemukan Rabu sore, tetapi baru dilaporkan ke polisi Kamis siang sehingga anggota langsung ke lokasi mengamankan bahan peledak itu," ujar Kepala Bagian Operasi Polres Banjarbaru, Kompol Sabana Atmojo.

Ia mengatakan, selain menurunkan anggota untuk mengamankan granat dan lokasi di sekitarnya, pihaknya juga meminta bantuan tim Gegana Brimob Polda Kalsel yang memiliki spesialisasi penanganan bahan peledak.

Selanjutnya, bahan peledak yang sudah berkarat berukuran sekepalan tangan itu dibawa ke markas Brimob dan diperiksa untuk memastikan masih aktiff atau tidak sehingga bisa dimusnahkan.

"Kami tidak mengetahui apakah granat itu masih aktif atau tidak dan penangananya diserahkan kepada Brimob yang anggotanya memiliki keahlian menangani bahan peledak," ungkap Sabana.

Sementara itu, penemu granat, Anang mengatakan, dirinya menemukan benda berbahaya itu secara tidak sengaja saat buang air besar di tepi aliran sungai yang dinamakan Sungai Besar, tepat di belakang rumahnya.

Saat itu, kata dia, sambil buang air besar dirinya mencongkel-congkel tanah menggunakan sebatang kayu dan secara tidak sengaja mencongkel benda keras yang belakangan diketahui sebagai granat.

"Bentuknya padat dan bulat seukuran kepala tangan ditandai garis-garis seperti buah nenas dan saya tahu itu granat karena pernah melihatnya di televisi," ujar pekerja swasta itu.

Dikatakan, pihaknya memang tidak langsung melaporkan penemuan benda berbahaya itu kepada polisi bahkan sempat memain-mainkannya di rumah karena menduga peledak itu sudah tidak aktif.

"Saya mengira, granatnya sudah tidak aktif sehingga berani membawanya pulang ke rumah dan tidak melapor ke polisi, tetapi ada tetangga yang takut dan melaporkannya ke polisi," kata dia./zal/B

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012