Panas menyengat selama beberapa hari terakhir mulai memunculkan titik panas di beberapa daerah di Kalimantan Selatan dan mulai terjadinya kebakaran di lingkungan perumahan penduduk dan sekolah.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Rakhmadi Kurdi di Banjarmasin, Rabu mengatakan, sampai saat ini jumlah titik panas sudah mencapai 30 titik yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Kalsel.

"Cuaca yang cukup panas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah titik api di Kalsel," katanya.

Dari jumlah tersebut di atas, kata Rakhmadi, sebagian merupakan kebakaran di dalam kawasan hutan dan sisanya adalah kebakaran perumahan dan pembakaran lahan untuk pertanian.

Beberapa daerah yang titik apinya cukup tinggi yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Kabupaten HUlu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Utara (HSU).

Kendati terjadi peningkatan jumlah titik api, namun belum menimbulkan kabut asap yang sampai mengganggu penerbangan seperti yang terjadi pada 2009.

"Peningkatan jumlah titik api memang ada, tetapi tidak separah 2009," katanya. Rakhmadi berharap, dengan tibanya musim kemarau dalam beberapa hari terakhir, warga meningkatkan kewaspadaan dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan yang mengakibatkan kebakaran lahan.

Cuaca yang menyengat, menyebabkan lahan menjadi kering dan mudah terbakar, sehingga segala kemungkinan yang bisa menimbulkan kebakaran lahan harus dicegah sejak dini.

Selain itu, warga juga harus selalu waspada terutama saat akan keluar rumah, dengan mematikan kompor listrik dan lainnya yang memungkinkan sebagai penyebab terjadinya kebakaran.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa hari terakhir udara di wilayah Kalimantan Selatan cukup panas menyengat, sehingga kondisi tersebut menyebabkan di kota Banjarmasin dan sekitarnya sering dilanda kebakaran.

Seperti yang terjadi pada Rabu (2/5) kebakaran melanda perumahan di daerah Kelayan, dalam peristiwa tersebut seorang anak dan petugas pemadam kebakaran menderita luka bakar.

Pada 2011 beberapa daerah di Kalimantan Selatan selalu dilanda kebakaran dan hingga September titik api telah mencapai 999. Jumlah titik api tersebut meningkat tajam dibanding pada 2010 yang hanya sekitar 111 titik api.

Dari jumlah tersebut di atas, kata Suhardi, 20-30 persen merupakan kebakaran di dalam kawasan hutan dan sisanya adalah kebakaran perumahan dan pembakaran lahan untuk pertanian.

Pada saat musim kemarau, jumlah titik api di Kalsel bisa mencapai 60 titik api per hari, namun dengan turunnya hujan dalam beberapa hari terakhir titik api turun hingga 50 persen.

Beberapa daerah yang titik apinya cukup tinggi yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Utara (HSU)./B/C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012