Direktur Akademi Kebidanan Martapura Nor Wahidah menilai, pendidikan nasional masih terkesan diabaikan dan tidak ada nilai strategisnya bagi bangsa sehingga belum mampu mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
"Pendidikan nasional seperti diabaikan dan terkesan tidak ada nilai strategisnya bagi bangsa. Pandangan seperti itu sungguh sangat merisaukan," ujarnya kepada sejumlah wartawan di Banjarbaru, Rabu.
Penilaian itu disampaikannya terkait peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei dan diharapkan menjadi momentum bagi perubahan sistem pendidikan yang lebih baik.
Ia mengatakan, jika dihitung menggunakan kalkulasi angka-angka maka memajukan pendidikan nasional memang tidak lebih menguntungkan seperti sektor ekonomi tetapi demi membangun bangsa maka seharusnya lebih diperhatikan.
Disisi lain, ia mengharapkan pemerintah baik tingkat daerah maupun nasional lebih fokus memperhatikan bidang pendidikan sehingga mampu mencetak generasi yang terdidik dan berkualitas secara keilmuan.
"Tugas negara sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga negara atau pemerintah memiliki kewajiban melaksanakan amanat undang-undang tersebut," ungkapnya.
Dikatakan Wahidah yang juga Ketua Pembina Yayasan Stikes Husada Borneo Banjarbaru itu, pihaknya melalui lembaga yang dipimpin terus berupaya mencetak sumber daya manusia berkualitas terutama di bidang kesehatan.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar siswa mengerti pentingnya pendidikan guna mencetak kader-kader yang unggul dan mampu berperan dalam lingkungan masyarakat.
"Kami atas nama pembina Stikes Husada Borneo Banjarbaru melakukan sosialisasi ke sekolah menengah atas agar mereka bisa mengenal dan merasa betapa pentingnya kemampuan melayani kesehatan masyarakat," ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya secara informal juga telah melakukan kerja sama dengan sejumlah rumah sakit swasta untuk menunjang pengabdian lulusan sekolah tinggi yang berlokasi di Banjarbaru dan Martapura itu.
"Kerja sama secara formal memang belum tetapi kerja sama informal sudah berjalan sehingga cukup banyak lulusan yang mengabdi baik sebagai PNS, perawat, bidan, dokter praktik di rumah sakit negeri dan swasta," katanya. yoz
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
"Pendidikan nasional seperti diabaikan dan terkesan tidak ada nilai strategisnya bagi bangsa. Pandangan seperti itu sungguh sangat merisaukan," ujarnya kepada sejumlah wartawan di Banjarbaru, Rabu.
Penilaian itu disampaikannya terkait peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei dan diharapkan menjadi momentum bagi perubahan sistem pendidikan yang lebih baik.
Ia mengatakan, jika dihitung menggunakan kalkulasi angka-angka maka memajukan pendidikan nasional memang tidak lebih menguntungkan seperti sektor ekonomi tetapi demi membangun bangsa maka seharusnya lebih diperhatikan.
Disisi lain, ia mengharapkan pemerintah baik tingkat daerah maupun nasional lebih fokus memperhatikan bidang pendidikan sehingga mampu mencetak generasi yang terdidik dan berkualitas secara keilmuan.
"Tugas negara sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga negara atau pemerintah memiliki kewajiban melaksanakan amanat undang-undang tersebut," ungkapnya.
Dikatakan Wahidah yang juga Ketua Pembina Yayasan Stikes Husada Borneo Banjarbaru itu, pihaknya melalui lembaga yang dipimpin terus berupaya mencetak sumber daya manusia berkualitas terutama di bidang kesehatan.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar siswa mengerti pentingnya pendidikan guna mencetak kader-kader yang unggul dan mampu berperan dalam lingkungan masyarakat.
"Kami atas nama pembina Stikes Husada Borneo Banjarbaru melakukan sosialisasi ke sekolah menengah atas agar mereka bisa mengenal dan merasa betapa pentingnya kemampuan melayani kesehatan masyarakat," ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya secara informal juga telah melakukan kerja sama dengan sejumlah rumah sakit swasta untuk menunjang pengabdian lulusan sekolah tinggi yang berlokasi di Banjarbaru dan Martapura itu.
"Kerja sama secara formal memang belum tetapi kerja sama informal sudah berjalan sehingga cukup banyak lulusan yang mengabdi baik sebagai PNS, perawat, bidan, dokter praktik di rumah sakit negeri dan swasta," katanya. yoz
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012