Banjarbaru (Antaranews Kalsel ) - Sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pulih setelah mengalami gangguan transmisi yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik pada dua provinsi bertetangga itu.


Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Kalselteng Yusfiansyah mengatakan, pemulihan sistem kelistrikan Kalselteng berangsur-angsur terjadi sejak Rabu sore.

"Pemulihan sistem kelistrikan terus dilakukan dan sejak Rabu sekitar pukul 16.00 Wita seluruh Gardu Induk (GI) dan pembangkit secara bertahap telah dapat beroperasi normal," ujarnya.

Ia mengatakan, pemulihan sistem kelistrikan secara total terjadi malam hari seiring operasional seluruh gardu induk dan pembangkit masuk dalam sistem kelistrikan yang disebut sistem Barito.

Disebutkan, beberapa pembangkit besar seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pulang Pisau, PLTA Ir PM Noor, PLTMG Bangkanai, PLTD dan PLTG Trisakti telah beroperasi dan sinkron ke sistem.

"Pasokan listrik dari lima pembangkit itu sudah sinkron masuk dalam sistem kelistrikan Kalselteng, sedangkan PLTU Asam-Asam unit 1 dan 4 juga sudah mulai beroperasi," ungkapnya.

Dijelaskan, proses pembebanan setiap pembangkit harus dilakukan perlahan untuk menjaga parameter frekuensi agar tetap stabil dan aman sampai seluruh pembangkit optimal menyuplai listrik.

Menurut dia, PLTU Asam-Asam Unit 4 sudah dapat beroperasi secara optimal dengan menyuplai daya listrik sebesar 58 Mega Watt (MW) dan unit 1 menyuplai sebesar 47 MW.

"Dua pembangkit itu bertahap terus meningkatkan suplai listrik. Sedangkan unit 2 dalam tahap proses start up dan direncanakan masuk ke sistem pukul 19.00 Wita disusul unit 3," ucapnya.

Dikatakan, jika jika PLTU Asam-Asam yang terdiri dari empat pembangkit bisa menyuplai listrik secara optimal maka kondisi sistem kelistrikan kembali pulih dan aman pada Rabu malam.

"Daya mampu sistem kelistrikan Kalselteng mencapai 580 MW hingga 600 MW dan kemampuan itu melebihi beban puncak sehingga jika seluruh pembangkit normal maka listrik aman," ujarnya.

Sebelumnya, Selasa (3/4) malam terjadi gangguan jalur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) di antara GI Seberang Barito Banjarmasin dan GI Selat Kuala Kapuas.

Gangguan yang disebabkan sambaran petir sekitar pukul 22.29 Wita membuat beberapa pembangkit keluar sistem yang menyebabkan terjadinya listrik padam di Kalsel dan Kalteng.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018