Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengapresiasi dan siap mendukung terobosan Presiden RI Joko Widodo tentang kemudahan berusaha dalam Rapar Kerja (Raker) Pemerintah, di Jakarta.
Ketua DPRD Kotabaru Hj Alfisah yang hadir dalam forum nasional tersebut, Sabtu mengatakan, sangat mengapresiasi terobosan tersebut guna menggeliatkan perekonomian daerah.
"Kami sangat mengapresiasi terhadap terobosan bapak presiden, dan untuk lebih detail dan teknis pelaksanannya, di janjikan untuk rapat per wilayah," kata Alfisah.
Menjawab pertanyaan tindaklanjut atas raker dimaksud, politisi Partai Nasdem ini mengaku masih menunggu rapat perwilayah sebagaimana yang disampaikan oleh presiden.
Karena dalam pertemuan atau raker per wilayah tersebut, sebut Alfisah bisa menyampaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masing-masing daerah.
Hal itu lanjut dia, karena diketahui masih terlalu banyak regulasi atau kebijakan yang tumpang tindih (overlape) antara lembaga satu dengan instansi lainnya.
Sementara, dalam paparannya, Presiden Joko Widodo di hadapan hadirin para kepala daerah dan ketua DPRD se Indonesia itu meminta kepada seluruh kabupaten/kota yang belum memiliki satuan tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Berusaha sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution segera dibentuk.
?Karena kita ingin benar-benar jangan sampai kalah. Kita ini negara besar, dengan sumber daya alam yang besar, SDM (Sumber Daya Manusia) yang besar masak ekspor kita kalah dengan Malaysia, kalah dengan Filipina, kalah dengan Vietnam,? kata Jokowi.
Menurut Jokowi, kalau hal ini terus-teruskan terjadi dan tidak mau berubah, bisa dipastikan Indonesia akan ditinggal lagi sama Laos, Kamboja.
?Ekspornya kalah kita, Investasi kita sudah kalah dengan tadi Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, investasi kalah, ekspornya juga kalah,? terang presiden.
Padahal, lanjut dia, kemampuan, sumber daya alam kita gede banget (besar sekali), sumber daya manusia kita juga gede banget.
Diakuinya Gross Domestic Product (GDP), PDB kita sudah lebih dari 1 triliun dollar AS, dan Presiden Jokowi mengingatkan,?kalau ekspor ini bisa digenjot, investasi juga bisa digenjot, kita betul-betul bisa mengubah.
?Tentu, kunci itu ada di Bapak-Ibu, dan saudara-saudara semuanya, Bupati, Wali Kota, Ketua DPRD, kuncinya ada di situ, kuncinya ada di sini, di ruangan ini, ini kunci. Mau atau tidak mau, niat atau tidak niat, hanya itu saja,? pungkas Presiden Jokowi.
Rapat Kerja Pemerintah itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkom Perekonomian Darmin Nasution, Mendagri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkominfo Rudiantara, Menkumham Yasonna H Laoly, Kepala BKPM Thomas Lembong, para Bupati/Walikota dan Ketua DPRD se Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Ketua DPRD Kotabaru Hj Alfisah yang hadir dalam forum nasional tersebut, Sabtu mengatakan, sangat mengapresiasi terobosan tersebut guna menggeliatkan perekonomian daerah.
"Kami sangat mengapresiasi terhadap terobosan bapak presiden, dan untuk lebih detail dan teknis pelaksanannya, di janjikan untuk rapat per wilayah," kata Alfisah.
Menjawab pertanyaan tindaklanjut atas raker dimaksud, politisi Partai Nasdem ini mengaku masih menunggu rapat perwilayah sebagaimana yang disampaikan oleh presiden.
Karena dalam pertemuan atau raker per wilayah tersebut, sebut Alfisah bisa menyampaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masing-masing daerah.
Hal itu lanjut dia, karena diketahui masih terlalu banyak regulasi atau kebijakan yang tumpang tindih (overlape) antara lembaga satu dengan instansi lainnya.
Sementara, dalam paparannya, Presiden Joko Widodo di hadapan hadirin para kepala daerah dan ketua DPRD se Indonesia itu meminta kepada seluruh kabupaten/kota yang belum memiliki satuan tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan Berusaha sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution segera dibentuk.
?Karena kita ingin benar-benar jangan sampai kalah. Kita ini negara besar, dengan sumber daya alam yang besar, SDM (Sumber Daya Manusia) yang besar masak ekspor kita kalah dengan Malaysia, kalah dengan Filipina, kalah dengan Vietnam,? kata Jokowi.
Menurut Jokowi, kalau hal ini terus-teruskan terjadi dan tidak mau berubah, bisa dipastikan Indonesia akan ditinggal lagi sama Laos, Kamboja.
?Ekspornya kalah kita, Investasi kita sudah kalah dengan tadi Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, investasi kalah, ekspornya juga kalah,? terang presiden.
Padahal, lanjut dia, kemampuan, sumber daya alam kita gede banget (besar sekali), sumber daya manusia kita juga gede banget.
Diakuinya Gross Domestic Product (GDP), PDB kita sudah lebih dari 1 triliun dollar AS, dan Presiden Jokowi mengingatkan,?kalau ekspor ini bisa digenjot, investasi juga bisa digenjot, kita betul-betul bisa mengubah.
?Tentu, kunci itu ada di Bapak-Ibu, dan saudara-saudara semuanya, Bupati, Wali Kota, Ketua DPRD, kuncinya ada di situ, kuncinya ada di sini, di ruangan ini, ini kunci. Mau atau tidak mau, niat atau tidak niat, hanya itu saja,? pungkas Presiden Jokowi.
Rapat Kerja Pemerintah itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkom Perekonomian Darmin Nasution, Mendagri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkominfo Rudiantara, Menkumham Yasonna H Laoly, Kepala BKPM Thomas Lembong, para Bupati/Walikota dan Ketua DPRD se Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018