Marabahan, (Antaranews Kalsel)-Memasuki bulan Rajab 1439 Hijriyah, masyarakat Desa Kolam Makmur, Kecamatan Wanaraya, Kabupaten barito Kuala, Kalimantan Selatan memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Peringatan yang berlangsung di Lapangan Sepakbola Kolam Makmur sekaligus Tablik Akbar dalam rangka penggalangan dana untuk perbaikan Mesjid Miftahul Khair itu berisi ceramah agama melalui seni budaya wayang kulit.

Melalui seni wayang kulit ini penceramah KH Drs M Jabir Huda Al-Mansyur beserta rombongan dari Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) menyampaikan dakwah serta syiar-syiar keagamaan.  

Lewat media dakwah wayang kulit ini tentunya menjadi daya tarik sendiri bagi para hadirin termasuk Wakil Bupati Barito Kuala  H Rahmadian Noor karena tergolong sangat jarang dilakukan di Kalsel, termasuk Batola.

“Saya pribadi baru kali ini menyaksikan ceramah dengan metode ini. Walau pun syiar agama lewat wayang kulit ini konon telah dilakukan sejak para Wali Songo dalam penyebaran agama melalui pendekatan kebudayaan,” kata Rahmadian Noor.

Wabup mengharapkan intisari ceramah yang disampaikan, hendaknya bisa diaplikasikan dalam rangka menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, serta mempererat hubungan ukuwah islamiyah di antara warga.

Terkait penggalangan dana untuk renovasi mesjid Miftahul Khair, mantan anggota DPRD Batola itu, mengajak semua warga yang memiliki kelebihan untuk bisa menyisihkan sebagian  rezeki dalam rangka pembangunan rumah Allah.

Ia sendiri, dalam kesempatan itu, berkenan menyampaikan bantuan Rp5 juta guna perbaikan mesjid yang dipergunakan untuk keperluan peribadatan warga Desa Kolam Makmur dan sekitarnya.

“Insya Allah rezeki yang kita berikan tidak akan mengurangi harta yang ada. Sebaliknya justru akan semakin menambah keberkahan dan kemudahan dari Allah,” tutur Ketua DPD Partai Golkar Batola itu.

Namun terlepas dari ajakannya yang disampaikan, Rahmadi sendiri yakin dengan keberadaan masyarakat Wanaraya yang selama ini dikenal memiliki kepedulian, rasa persaudaraan, persatuan, dan ukuwah islamiyah yang tinggi.

Bahkan, Rahmadi memuji, kesadaran masyarakat Wanaraya selama ini tergolong paling tinggi di Batola, baik terhadap aturan perundang-undangan maupun dalam memelihara lingkungan, termasuk jalan dengan bersepakat membatasi beban angkutan agar usianya bisa lebih lama.

Kekaguman lainnya diutarakan wabup terhadap kesadaran masyarakat Wanaraya membayar pajak yang sangat tinggi.

“Masyarakat di sini 100 persen dalam membayar pajak. Karenanya camat-camat lain sempat mau belajar ke sini,” katanya.

 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018