Kotabaru, (Antaranews Kalsel) -  DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengharapkan pembangunan yang fokus pada infrastruktur di daerah-daerah menjadi sarana utama dalam membangun perekonomian masyarakat.

"Pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan dan sarana publik lain yang kini digalakkan pemerintah daerah, hendaknya berdampak pada oprtimalisasi perekonomian kerakyatan di daerah," tandas Syairi Mukhlis, anggota Komisi I DPRD Kotabaru, Kamis.

Hal itu disampaikannya menyusul telah diresmikannya Jembatan Gantung Teluk Dahuva di Desa Magalau Hilir, Kecamatan Kelumpang Barat oleh Bupati Kotabaru, H Sayed Jafar baru-baru tadi.

Menurut Syairi, keberadaan jembatan sepanjang 72 meter dan lebar 1,8 meter, di Desa Megalau Hilir, memang sudah lama diusulkan mulai dari musrenbang desa, kecamatan hingga kabupaten.

Dengan peresmian atas pemakaian jembatan tersebut, politisi Partai PDIP ini berharap agar dioptimalkan pemanfaatanya oleh masyarakat yang mayoritas sebagai petani dalam beraktivitas, baik dalam bertanam, memanen hingga menjualnya.

Karena selama ini diketahui, sebagian besar ladang atau kebun milik warga berada di seberang sungai, sehingga ketika hendak berangkat ke kebun, harus terlebih dulu menggunakan sampan. Hal ini menjadi kendala pada saat kondisi sungai banjir.

Oleh karenanya, lanjut Syairi, telah dibangunnya jembatan ini, menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat dalam menggeliatkan perekonomian warga setempat.

Sementara, senada diungkapkan Bupati H Sayed Jafar, menurutnya keberadaan Jembatan Gantung tersebut dapat dimanfaatkan segenap masyarakat dalam beraktivitas, termasuk berkebun dan membawa hasil panen.

"Sehingga diharapkan, mengharapkan kepada masyarakat dapat merawat fasilitas tersebut agar dapat difungsikan secara optimal," katanya pada saat peresmian jembatan tersebut.

Kepala Desa Megalau Hilir, Baitul Alam mengaku mewakili segenap warganya ia sangat bersyukur atas diresmikan dan sudah bisa difungsikannya Jembatan Gantung tersebut.

Dikatakannya, Desa Magalau Hilir dibelah oleh sungai yang cukup besar, sehingga warga yang hendak beraktifitas ke kebun atau swah harus terlebih dulu memakai perahu sampan atau kelotok.

Hal itu akan menjadi lebih berbahaya ketika cuaca buruk, seperti hujan daeras yang mengakibatkan banjir, karena arus sungai cukup deras. Hal itu menjadikan warga khawatir, sehingga terkadang lebih memilih tidak ke ladang.

Atas kondisi tersebut, masyarakat Desa Magalau Hilir mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air untuk dibangunkan jembatan penyeberangan.

Berdasarkan usulan tersebut, pada tahun 2017 melalui APBD Tahun Anggaran 2017 di bangunlah sebuah jembatan yang di desain jembatan gantung, hal itu dikarenakan bentang sungai yang panjang.

Dalam pelaksanaanya, jembatan sepanjang 72 meter, lebar 1,8 meter dan tinggi menara 10 meter dengan perpaduan lantai baja Greating dan tali kawat atau sling Steel wire rope diameter 36 mm itu dimulai pengerjaanya pekan kedua September 2017.

Masyarakat Magalau Hilir menamakan Jembatan Gantung ?Teluk Dahuva? yang bermakna mengenang satu kebiasaan atau budaya warga setempat, sejarahnya pada zaman dahulu di teluk Sungai Magalau tersebut ada pohon dupa tempat masyarakat melaksanakan upacara adat dan memberi sesajen di teluk tersebut dengan membawa dupa sehingga dinamakan Teluk Dahuva.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018