Marabahan,(Antaranews Kalsel)-Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Fuad Syekh mengatakan, pada tahun 2018 penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) tahap pertama berjumlah 10.454  keluarga peneriman manfaat (KPM).
     

“Pelaksanaan PKH  di Batola telah berlangsung 10 tahun sejak 2008 hingga 2018,” ujar Kadis Sosial dan Transmigrasi Batola Fuad Syekh, di Marabahan, Senin (19/3).   
     
Menurut dia,  bantuan PKH tersebut telah tersalurkan hingga tahun 2017  sebesar Rp46.930.396.798, tersebar di 17 kecamatan wilayah tersebut.
     
Khusus untuk Kecamatan Alalak, sebut dia, pada tahun 2018 tahap pertama dialokasikan sebesar Rp663 juta untuk 1.326 KPM.
     
Sedangkan penyerahan tahap pertama,  jelas dia, dilakukan  secara simbolis di Pendopo Agrabudi sebesar Rp366 juta untuk 732 KPM tersebar di 18 desa, sedangkan kecamatan lainnya sebagian besar juga telah tersalurkan.
     
Bantuan PKH setiap KPM, jelas dia,  diberikan Rp1.890.000 per tahun yang disalurkan selama empat tahap, masing-masing tiga tahap Rp500 ribu dan satu tahap Rp390 ribu.
     
Bagi KPM lanjut usia dan disabilitas berat, ungkap dia,  diberikan bantuan Rp2 juta per tahun yang disalurkan empat tahap masing-masing Rp500 ribu per tahap  
     
Terpisah,  Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS mengingatkan, bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) jangan sampai ditunggungi kepentingan lain .
     
Mengingat  dari pengalaman,  terang dia, program tersebut diindikasikan sempat dimanfaatkan salah satu calon untuk kepentingan politik pada saat pelaksaan Pilkada.
     
Kemudian, tegas dia, Program Keluarga Harapan tersebut  murni dari program nasional yang dananya berasal dari pemerintah pusat.
     
“Untuk itu bagi penerima jika ada iming-iming janji dari siapapun atau pihak manapun terkait program ini hendaknya jangan dihiraukan,” tukasnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018