Kerugian akibat banjir rob di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu tidak kurang dari Rp30 miliar, belum termasuk kerugian di beberapa kabupaten lain.


Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel Isra di Banjarmasin, Rabu, mengatakan, banjir rob tersebut menyebabkan sebanyak 380 bagan nelayan di Tanah Bumbu rusak dengan nilai kerugian sekitar Rp7 miliar.

Selain itu, juga kapal, perumahan warga dan beberapa tambak juga hancur dengan kerugian sekitar Rp23 miliar, sehingga total kerugian untuk satu kabupaten saja sekitar Rp30 miliar.

Sementara di daerah lain seperti Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar dan lainnya kini masih dalam proses penghitungan dan pengumpulan data.

Selain sektor perikanan, banjir rob yang terjadi hampir di sebagian besar wilayah Kalsel juga menyebabkan sekitar 24 hektare tanaman pertanian atau padi puso, sehingga harus dilakukan penanaman ulang.

"Saat ini kami sedang melakukan pendataan pada seluruh daerah untuk menghitung berapa kerugian yang dialami dan tindakan yang harus dilakukan," katanya.

Sebagian kerugian tersebut, kata dia, akan dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional juga daerah, selain juga akan dialokasikan melalui APBD masing-masing daerah.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, pihaknya sedang menunggu laporan dari tim untuk mengetahui seberapa besar kerugian yang diderita warga.

Setelah itu, kata dia, akan dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membantu petani maupun nelayan dalam mengatasi berbagai persoalan setelah adanya banjir rob tersebut.

"Dari hasil koordinasi tersebut akan diketahui, apa yang harus dilakukan pemerintah pusat, provinsi dan daerah," katanya.

Gubernur berharap, bencana banjir rob tersebut tidak sampai mengganggu perekonomian masyarakat dan petani terutama berpengaruh terhadap program ketahanan pangan daerah dan nasional.

Dengan demikian, kata dia, perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, misalnya bantuan berupa bibit padi terhadap petani yang padinya rusak begitu juga dengan sektor perikanan.

"Jangan sampai petani dan nelayan mengalami kesulitan dalam melanjutkan usahanya, mereka adalah orang-orang yang harus mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah," katanya/B/D  

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012