Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Manajer Regional Komunikasi dan Corporate Social Responsibility PT Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha mengatakan saat ini pasokan LPG di wilayah Kalimantan Selatan sudah kembali normal setelah mengalami keterlambatan pasokan akibat cuaca buruk.

Menurut Yudi dihubungi via telepon seluler dari Banjarmasin Kamis menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh konsumen di Kalsel, terkait berkurangnya pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

"Sebelumnya kami mohon maaf, karena ada kendala teknis dan cuaca yang cukup ekstrim, sehingga ada keterlambatan pasokan gas ke Banjarmasin," katanya.

Namun, tambah dia, dalam minggu ini pasokan sudah normal kembali, dan diharapkan pada minggu ini juga, pasokan gas sudah dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.

Menurut dia, saat ini stok LPG di Banjarmasin sudah lumayan banyak, seiring dengan telah beroperasinya kembali dua kapal pengangkut gas LPG.

Dua kapal tersebut, Amelia 2 yang mengangkut sebanya 488,406 metrik ton dan Alia 1 mengangkut sebanya 962,817 metrik ton.

"Kembali normalnya kondisi cuaca dan beroperasinya kapal pengangkut LPG tersebut, saya harap distribusi akan segera normal," katanya.

Sejak beberapa hari terakhir, masyarakat kota Banjarmasin kesulitan untuk mendapatkan LPG, terutama yang berukuran tiga kilogram atau yang bersubsidi.

"Jangankan yang bersubsidi, yang 12 kilogram saja sulit kita dapatkan," kata Fadhlan salah seorang pengusaha industri rumah tangga.

Salah seorang warga lainnya, Taufik mengungkapkan, sulitnya mendapatkan gas LPG tersebut, membuat harga di pasaran melambung, dari biasnya Rp20 ribu lebih, kini menjadi Rp40 ribu, bahkan Rp50 ribu per tabung.

"Harga LPG naik luar biasa, itupun sulit dicari. Kemaren datang satu pick-up di daerah saya, tapi dalam waktu singkat langsung habis," katanya.

Dia berharap, pemerintah dan seluruh pihak terkait, segera mengatasi masalah kelangkaan LPG, karena sangat merugikan masyarakat.

Bahkan gara-gara kesulitan mendapatkan LPG, ada warga yang sempat berkelahi, karena rebutan untuk mendapatkan sisa LPG yang ada.

Ketua Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas Kalimantan Selatan H Saibani mengatakan sejak Selasa (20/2) hingga Rabu (21/2) pihaknya menggelontorkan pasokan LPG bersubsidi ke seluruh Kalsel.

Menurut Saibani,pihaknya telah mendistribusikan LPG, khususnya tiga kilogram jauh dari kebutuhan sebelum terjadi kelangkaan.

Biasanya, tambah dia, distribusi LPG tiga kilogram se Kalsel hanya berkisar 300-350 metrik ton per hari, dan pada selasa (20/2) pihaknya telah menambah distribusi menjadi 360 metrik ton, dan Rabu (21/2) Hiswana Migas kembali mendistribusikan 370 metrik ton.

"Memang sejak beberapa hari terakhir, distribusi LPG,terutama yang tiga kilogram berkurang dari biasanya, hanya berkisar antara 245 metrik ton," katanya.

Berkurangnya distribusi tersebut, tambah dia, akibat cuaca buruk sehingga kapal kecil yang biasanya mengangkut LPG dari berbagai daerah, tidak boleh berlayar.

Kini kondisi tersebut sudah kembali normal, beberapa kapal pengangkut LPG sudah bisa berlayar dan merapat seperti biasa, sehingga pasokan kembali normal.

"Saat ini distribusi kembali normal, dan pasokan kita sudah cukup aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi," katanya.

Saibani mengimbau agar situasi yang terjadi saat ini tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk mendapatkan keuntungan lebih, sebaiknya masyarakat tidak panik.

Kepanikan masyarakat yang terjadi saat ini, tambah dia, membuat pengecer lebih mudah untuk mempermainkan harga, sehingga sebaiknya warga membeli gas ke pangkalan resmi.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018