Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Bank Kalsel mendukung program pengembangan sektor perikanan melalui program penyaluran kredit dengan bunga rendah kepada nelayan dan petani perikanan.


Analis Pengembangan dan Kebijakan unit Mikro Bank Kalsel Taufik Rahmatullah di Banjarmasin Selasa mengatakan, pada 2018 ini Bank Kalsel kembali dipercaya Kementrian Kordinator Perekonomian untuk menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp220 miliar.

Dana tersebut, tambah Taufik, bakal dimanfaatkan untuk mendorong tumbuhnya sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel.

Menurut Taufik, dengan bunga sebesar 7 persen per tahun, di harapan dana KUR tersebut, bisa membantu petani atau nelayan di Kalimantan Selatan untuk meningkatkan produksinya.

Memudahkan pembinaan dan penyaluran, dan untuk membantu menunjang peningkatan ekonomi masyarakat di sektor perikanan dan pertanian, Bank Kalsel menjalin kerjasama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (KHTI) Kalimantan Selatan.

Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk MoU yang ditandatangi Direktur Bisnis dan Usaha Syariah Bank Kalsel,IGK Prasetya dengan Ketua KHTI Kalsel 2018-2021 M Rifqinizami Karsayuda, Sabtu (10/2) lalu.

Penandatangan yang disaksikan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, Ketua Umum HKTI Moeldoko dan Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor tersebut dilakukan usai pelatikan pengurus HKTI se Kalsel di Gedung Mahligai Pancasila.

Menindaklanjuti kerja sama tersebut, Bank Kalsel kini sedang mendata mitra binaan HKTI di seluruh Kalsel untuk pengembangan usaha pertaniannya.

"Saat ini, Bank Kalsel sedang mengumpulkan data mitra binaan HKTI di seluruh Kalimantan Selatan, untuk mengetahui kebutuhan dana usahanya dan menjadi pertimbangan Bank Kalsel untuk membantu," katanya.

Khusus untuk KUR, pembayaran bisa disesuaikan siklus produksi pertanian dan perikanan yang dilakukan nasabah.

Misalnya pembayaran cicilan dilakukan setiap 3 bulan atau 6 bulan menyesuaikan masa panen, sehingga tidak harus per bulan, jadi tidak memberatkan.

"Untuk pembayaran cicilan KUR bisa disesuaikan dengan siklus produksi petani atau nelayan," kata Taufik.***1***

Pewarta: Hary Murdy Hermawan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018