Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua HKTI Kalsel Rifqinizami Karsayudha mengatakan pihaknya akan membantu petani mendapatkan modal produksi melalui perbankan.

Menurut Rifqi di Banjarmasin, Minggu, saat ini petani sering dihadapkan pada sulitnya mendapatkan modal, khususnya dari perbankan.

"Terkait itu, HKTI Kalsel menjalin kerja sama dengan Bank Kalsel dalam rangka pinjaman permodalan bagi petani," katanya.

Menurut dia, untuk membantu permodalan tersebut,Bank Kalsel telah menyiapkan dana sekitar Rp220 miliar untuk digelontorkan ke petani.

Selain masalah permodalan, banyak permasalahan lain yang dihadapi petani, seperti contohnya adalah masalah dari hulu adalah kelangkaan pupuk dan bibit.

"Banyak petani sulit mendapatkan pupuk, padahal pupuk disubsidi pemerintah. Hal ini yang harus kita atasi,"katanya.

Selain itu,lanjut dia, petani juga dihadapkan pada masalah teknologi, dan pemasaran pascapanen.

Khusus untuk pengembangan teknologi,tambah dia, HKTI akan bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat.

Sedangkan untuk membantu petani dalam pemasaran, HKTI juga berencana untuk membangun petani mart di kabupaten/kota di Kalsel.

Sebelumnya, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berkomitmen untuk mengembangkan sektor pertanian, sebagai fokus pembangunan dalam program jangka menengah maupun panjang.

Mendorong tumbuhnya sektor pertanian ini, bahkan Gubernur secara rutin mengunjungi petani di kabupaten kota untuk mendengarkan keluhan dan kendala yang dihadapi.

Selain itu, Gubernur terus berupaya mendorong, agar seluruh pemerintah daerah, terus menggali potensi pertanian daerah, untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Sebelumnya, Ketua Umum HKTI Jenderal (Purn) Moeldoko minta agar HKTI Kalsel bergerak, karena adanya dukungan dari berbagai kalangan, khususnya pemerintah daerah.

Kehadiran Moeldoko ke Banjarmasin, Sabtu (10/2) dalam rangka pelantikan pengurus baru HKTI Kalsel, yang juga dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor serta seluruh pihak terkait.

Pada kesempatan tersebut, Moeldoko berpesan, agar jangan bawa HKTI ke politik praktis. "jangan bawa HKTI ke politik praktis. HKTI harus murni untuk kepentingan petani dan rakyat," ujar Moeldoko.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018