Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Seorang ulama Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, KH Abdul Syukur Al Hamidy berpendapat, salah satu wujud atau tindak lanjut syukur kepada Allah swt, berbuat baik terhadap alam semesta yang merupakan ciptaan Nya.


Namun sebaliknya, merusak atau tidak berbuat baik terhadap alam berarti tidak bersyukur kepada Allah swt, ujarnya dalam ceramah di Masjid Assa`adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sehabis shalat subuh Ahad.

"Padahal Allah swt berfirman, `... Jika kamu bersyukur, rezkimu akan Aku (Allah) tambah, tetapi sebaliknya jika ingkar azab Ku amat pedih` sebagaimana diabadikan dalam Al Quran," kutipnya.

Ceramah Abd Syukur Al Hamidy yang juga anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut mengisyaratkan, bencana alam yang terjadi belakangan sebagai salah satu sebab akibat tidak menindaklanjuti syukur kepada Allah swt yaitu dengan berbuat baik terhadap alam.

"Jadi wujud syukur itu tidak saja berbuat baik kepada sesama manusia, melainkan pula terhadal alam semesta yang merupakan anugrah Allah swt," tegas alumnus Pondok Pesantren Darul Ulum Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel tersebut.

Laki-laki kelahiran "kota dodol" Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin) 67 tahun lalu itu mengingatkan, sikap syukur tersebut bukan saja karena mendapatkan rezki atau sesuatu anugrah yang berlimpah, tetapi juga sekecil apa pun.

"Bahkan, mendapatkan cobaan pun dari Allah swt kita seharusnya bersyukur. Karena di balik cobaan tersebut mungkin ada hikmah besar yang tidak kita ketahui yang bermanfaat bagi kehidupan mendatang yang lebih baik," katanya.

Pada kesempatan itu pula, ulama yang bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengingatkan, makna doa "rabbana ... qurata `ayuna wa takuna imamah" (zuriat/keturunan yang menyejukan dan menjadi imam/ikutan/panutan).

"Zuriat yang menyejukan dan menjadi imam tersebut merupakan anugrah Allah swt yang harus kita syukuri. Oleh sebab itu, mari kita berdoa dan berusaha agar generasi mendatang menyejukan dan menjadi panutan," demikian Abd Syukur.

Ceramah kiyai tersebut sambungan ceramahnya dengan topik "memaknai hikmah dan syukur" pada masjid yang sama sehabis shalat subuh Ahad, mingguan pertama Desember lalu (2017).

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018