Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Komisi II DPRD Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo mengharapkan, kasus serangan penyakit terhadap kerbau rawa di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) jangan terulang.

Oleh sebab itu, Dinas Peternakan, baik tingkat provinsi maupun Kabupaten HSU harus berupaya atau melakukan deteksi dini terhadap penyakit yang bisa menyerang kerbau rawa dan berakibat pada kematian hewan tersebut, ujar di Banjarmasin, Jumat.

Guna bisa mendeteksi atau melakukan pencegahan dini terhadap serangan penyakit kerbau rawa yang membawa kematian itu, menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) tersebut, perlu memgetahui jenis penyakitnya.

Imam Suprastowo yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD Kalsel itu menyatakan, turut prihatin atas musibah yang menimpa peternak kerbau rawa di wilayah Kecamatan Kuripan dan Paminggir HSU tersebut.

"Kejadian yang mengakibatkan lebih seratus ekor kerbau rawa itu mati hendaknya menjadi pembelajaran agar hal serupa tidak terjadi lagi," tuturnya menjawab Antara Kalsel.

Pendapat serupa dari anggota Komisi II DPRD Kalsel H Karlie Hanafi Kalianda seraya menambahkan, penyakit yang membuat kematian kerbau rawa tersebut, bukan saja merupakan masalah pemerintah kabupaten (Pemkab) HSU, tetapi juga pemerintah provinsi (Pemprov) setempat.

Namun Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel bergelar doktor, sarjana dan magister bidang ilmu hukum tersebut tidak bersedia bicara banyak masalah kerbau rawa di HSU itu, kecuali menyilakan menanyakan kepada ketua komisinya, Suwardi Sarlan.

"Masalah kerbau rawa tersebut tanyakan dengan Pak Suwardi. Kan selain Ketua Komisi II, beliau wakil rakyat asal dapil Kalsel V/Kabupaten HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong," tutur mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu.

"Tetapi kami dari Komisi II DPRD Kalsel yang membidangi peternakan berupaya mendapatkan sampel guna mengetahui jenis penyakit yang menyebabkan kematian kerbau rawa secara massal itu," demikian Karlie Hanafi.

Di Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu sebagai penghasil ternak kerbau antara lain Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu (Tanbu), Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Tabalong.

Sedangkan sentra peternakan jenis kebarau rawa di provinsi tersebut hanya HSU, dan terdapat pula di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan kawasan rawa monoton Sungai Buluh.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018