Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Cuaca ekstrem yang terjadi di Kalimantan Selatan hingga kini belum mempengaruhi pelayaran kapal Roro tujuan Banjarmasin - Surabaya, Jawa Timur dan sebaliknya.

Kepala KSOP Kelas I Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Takwin Masuku di Banjarmasin Rabu mengatakan, saat ini ketinggian gelombang di Laut Jawa masih berkisar antara 2 -2,5 meter, sehingga belum membahayakan untuk kapal dengan ukuran besar.

"Gelombang masih relatif aman untuk kapal Roro, sehingga kapal yang banyak mengangkut kebutuhan pokok tersebut masih boleh berlayar," katanya.

Kecuali untuk kapal nelayan dan kapal-kapal tougbout penarik tongkang batu bara, diperingatkan agar tidak melakukan pelayaran.

"Untuk kapal-kapal kecil, gelombang 2,5 meter sudah cukup berbahaya, sehingga kita imbau untuk tidak melakukan pelayaran," katanya.

Menurut Takwin, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BMKG maupun dengan nahkoda kapal yang baru datang, untuk memastikan kondisi gelombang.

Dari informasi para nahkoda tersebut, tambah dia, pihaknya bisa mengambil keputusan untuk pelayaran selanjutnya.

"Saat ini tren tinggi gelombang semakin menurun, namun tetap harus waspada, karena berdasarkan BMKG cuaca ekstrem masih akan berlanjut hingga Februari 2018," katanya.

Mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, tambah Takwin, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan syahbandar perikanan, agar selalu mewaspadai kondisi cuaca yang cepat berubah.

"Hingga kini, cuaca ekstrem belum berdampak terhadap kebutuhan sembako, karena kapal dari Surabaya masih cukup lancar, semoga cuaca dalam kondisi baik-baik saja" katanya.

Saat ini, trayek pelayaran khusus kapal Roro adalah dua kali dalam satu hari, namun untuk kapal -kapal jenis lainnya, lalu lintas pelayaran bisa mencapai 70 kapal.

Cuaca cukup ekstrem, yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir, dikhawatirkan akan mengganggu pasokan kebutuhan pokok, karena adanya larangan berlayar kapal dari berbagai provinsi akibat gelombang besar.

Akibat cuaca tersebut, tidak menutup kemungkinan pasokan kebutuhan pokok berkurang, sehingga terjadi gejolak harga.

"Kita telah berupaya maksimal untuk mengantisipasi hal tersebut, sehingga diharapkan pada saat perayaan natal tidak ada gejolak harga yang berarti," katanya. 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017