Wakil Bupati (Wabup) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan H Difriadi Darjat, menyatakan munculnya bencana di beberapa daerah ini hakekatnya karena kerusakan lingkungan akibat ulah tangan manusia yang tinggal di sekitarnya.

 "Musibah gelombang air laut yang lebih dikenal dengan sebutan rob di kawasan daerah pesisir beberapa hari lalu menurut informasi disebabkan oleh badai dari Australia. Namun perlu kita sadari, hakekatnya itu terjadi adalah akibat kerusakan lingkungan dari ulah tangan manusia," katanya pada saat sosialisasi penyelenggaraan penanggulangan bencana di Batulicin, Kamis (22/3).

Perilaku ini mengakibatkan wilayah Tanah Bumbu khususnya dibagian pesisir dan sejumlah titik yang lain menjadi daerah rawan bencana seperti tanah lonsor, banjir, abrasi, dan bencana gelombang tinggi.

Menurut Difriadi, seperti apapun perilaku manusia yang mengakibatkan rusaknya lingkungan akan sebesar itu pula potensi bencana alam yang nantinya dirasakan masyarakat disekitarnya.

Namun sebaliknya, seperti apapun prilaku manusia yang mampu memberikan kontribusi pelestarian lingkungan maka sebesar itu pula manfaat potensi yang diraksakan oleh penghuni di dalamnya.

Melalui penanggulangan bencana alam secara baik diharapkan setiap musibah yang muncul dimasyarakat bisa teratasi. Setidaknya cara tersebut mampu untuk meminimalisir resiko jumlah korban dan bencana yang terjadi. "Itulah tujuan kita dalam upaya menanggulangi terjadinya bencana alam.

Setidaknya jumlah korban dan musibah yang terjadi dapat diminimalisir," ucap wakil bupati seraya meminta seluruh pimpinan satuan kerja pemerintah daerah untuk mendoakan rakyatnya setia[p kali sebelum tidur agar mereka bisa terhindar dari musibah bencana alam.

Di Kabupaten Tanah Bumbu jumlah warga yang terkena dampak gelombang laut tinggi di kawasan daerah pesisir sekitar dua hari yang lalu mencapai 750 kepala keluarga (KK) dari sekitar 28 desa.

Jumlah kerusakan yang lain masih dalam pendataan petugas pemerintah daerah sebagai bahan pengajuan bantuan pada pemerintah provinsi. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun naiknya gelombang laut sempat merusak sebagian tempat tinggal warga dan menghambat arus transportasi Jalan Trans Kalimantan yang letaknya tidak jauh dari lokasi tersebut./yanto/adv/humas/C)

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012