Paringin, (Antaranews Kalsel) - Informasi palsu atau biasa disebut hoax, belakangan marak bertebaran di sosial media dan tak jarang membuat sejumlah masyarakat tertipu bahkan terhasut, sehingga menimbulkan kebencian terhadap kelompok maupun individu tertentu.
Berangkat dari sana, Diskominfo Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, melakukan sosialisasi terkait bahaya laten informasi palsu dengan tajuk Turn Back Hoax. Sabtu (25/11) malam, bertempat di Gedung Sanggam Paringin.
Namun, sosialisasi ini berbeda dengan kebanyakan sosialisasi-sosialisasi lainnya yang pesertanya cuma mendengarkan paparan dari narasumber atau pemateri.
Dibalut melalui sebuah pertunjukan lakon teater tradisi Mamanda yang dipentaskan oleh Sanggar Kariwaya Balangan, dengan mengangkat judul, "Itihi dahulu sebelum managuk, jangan sampai takaji habar," yang bermakna agar kita teliti dahulu sebelum mempercayai sesuatu, jangan sampai salah dalam mencerna kabar yang belum pasti kebenarannya.
Acara ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan keuangan Pemkab Balangan, Yuliansyah Rahman yang mewakili Bupati Balangan Ansharuddin.
"Inovasi dalam setiap melakukan kegiatan itu perlu dilakukan, terlebih kalau acaranya sosialisasi. Harus ada kreativitas agar pesertanya tidak bosan dan materi tersampaikan," imbuh Yuli.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Diskominfo Balangan melalui Kabid Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik, S Enggo Widodo mengatakan, peredaran informasi hoax saat ini sudah cukup mengkhawatirkan.
"Untuk itu, kami dari Kominfo akan terus mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang berkembang di medsos, harus dipastikan dulu kebenarannya. Terlebih informasi yang mengandung hasutan serta unsur SARA," imbaunya.
Sementara itu, Harry Sagala, selaku ketua Pelaksana kegiatan mengungkapkan, dengan sosialisasi yang dibalut teater tradisi Mamanda ini, ada dua manfaat yang didapat. Di antaranya, kata dia, yaitu materi tersampaikan dengan baik, masyarakat terhibur dan pelestarian seni budaya daerah.
"Semoga marwah budaya lokal tidak tenggelam dalam perkembangan zaman," harap pria yang juga menjabat sebagai Kasi Pengelolaan Komunikasi Bidang Pengembangan Publik, Diskominfo Balangan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017