Pelaihari, (Antaranews Kalsel) - Bupati Tanah Laut, H Bambang Alamsyah membuka Festival Seni Budaya di Desa Batu Mulia, Kecamatan Panyipatan, Sabtu (18/11).
Pada acara tersebut juga hadir Camat Panyipatan,Ketua DPD KNPI Kalsel, Kepala Desa Batu Mulya, Ketua DPD KNPI Tanah Laut , Forkopimcam Panyipatan dan masyarakat Kecamatan Panyipatan.
Kepala Desa Batu Mulia Masduki mengatakan, ada dua lomba yang dilaksanakan dalam Festival Seni Budaya itu yakni, lomba seni kreasi tari daerah dan lomba seni kuda lumping.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari," ucapnya.
Terpisah Bupati Tanah Laut H Bambang Alamsyah mengatakan, pengembangan budaya adalah tanggung jawab bersama terutama, kalangan pemuda.
'Pemuda harus mengerti dan paham serta memiliki tanggung jawab untuk melestarikan budaya," tegasnya. Karena tantangan yang dihadapi para pemuda kedepan, jelas dia, sangat besar terlebih di era modern sekarang ini.
"Walaupun kita memahami teknologi, tapi kita juga harus ingat darimana kita berasal," tandasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, perlu diingat bagi kalangan pemuda begitu besar tantangan untuk melestarikan budaya.
"Kelihatan ya kita sudah mulai lalai untuk memelihara warisan budaya kita, seperti klaim salah satu warisan budaya Indonesia Reog Ponorogo diakui negara tetangga," demikian tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Pada acara tersebut juga hadir Camat Panyipatan,Ketua DPD KNPI Kalsel, Kepala Desa Batu Mulya, Ketua DPD KNPI Tanah Laut , Forkopimcam Panyipatan dan masyarakat Kecamatan Panyipatan.
Kepala Desa Batu Mulia Masduki mengatakan, ada dua lomba yang dilaksanakan dalam Festival Seni Budaya itu yakni, lomba seni kreasi tari daerah dan lomba seni kuda lumping.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari," ucapnya.
Terpisah Bupati Tanah Laut H Bambang Alamsyah mengatakan, pengembangan budaya adalah tanggung jawab bersama terutama, kalangan pemuda.
'Pemuda harus mengerti dan paham serta memiliki tanggung jawab untuk melestarikan budaya," tegasnya. Karena tantangan yang dihadapi para pemuda kedepan, jelas dia, sangat besar terlebih di era modern sekarang ini.
"Walaupun kita memahami teknologi, tapi kita juga harus ingat darimana kita berasal," tandasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, perlu diingat bagi kalangan pemuda begitu besar tantangan untuk melestarikan budaya.
"Kelihatan ya kita sudah mulai lalai untuk memelihara warisan budaya kita, seperti klaim salah satu warisan budaya Indonesia Reog Ponorogo diakui negara tetangga," demikian tandasnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017