Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Selatan Dr Wahyudin mengungkapkan, kearifan lokal menjaga pluralisme di Kalsel sehingga kemajemukan SARA tidak pernah menimbulkan insiden besar.

Kalsel menjadi daerah di Kalimantan yang paling damai dalam hidup keberagaman, karena kearifan lokalnya dijaga kokoh, masyarakatnya sangat toleran, perbedaan agama dan suku, tidak pernah dipersoalkan, ujar dosen pascasarjana Universita Isam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dalam dialog yang digelar RRI Kalsel di Banjarmasin, Kamis.

Menurut dia, kedamaian ini disebabkan masyarakat Kalsel diikat oleh kepentingan sosial yang sama, tidak ingin saling bermusuhan satu sama lainnya.

"Kalau dalam istilahnya itu `basoal kada jadi baras jua` , sehingga lebih baik hidup rukun dan damai," ujarnya dalam dialog bertema melestarikan nilai pluralisme dalam kebinekaan.

Namun demikian, kata Wahyudin, keadilan sosial harus terus terjaga di daerah ini, karena ini menjadi titik rawan terjadinya konplik sosial itu kalau tidak dirawat dengan baik.

"Sebab sebaik apapun kerukunan di daerah kita ini kalau keadilan sosial dicederai, maka akan hancur itu, ini yang FKUB juga terus ingin pastikan terjaga," paparnya.

Dia menyatakan, FKUB terus berupaya melakukan langkah koordinasi dengan semua lapisan masyarakat, tidak hanya dalam lingkup keagamaan, namun juga persoalan sosial lainnya.

Menurut Wahyudin, persoalan narkoba yang juga sangat genting harus dituntaskan di daerah ini, sehingga masyarakat akan tetap berpikiran positif.

"Sebab narkoba ini juga bisa merusak nilai kebangsaan dan persatuan, hingga ini harus menjadi musuh bersama untuk diberantasnya," katanya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017