Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani didampingi Kabid Kelembagaan KUMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru Hj Isnawati membuka kegiatan Penyuluhan Perkoperasian dan Pelatihan Pembuatan Sasirangan.
Penyuluhan yang diadakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru dihadiri Ketua TP PKK Kecamatan Banjarbaru Utara dan Lurah Mentaos serta para ibu-ibu peserta Penyuluhan di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Jalan Komet Raya, Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara, Rabu.
Kabid Kelembagaan KUMKM Hj Isnawati menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan karena sesuai dengan visi misi Pemerintah Kota Banjarbaru. Dimana melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya koperasi, dan hari ini juga akan diadakan pelatihan pembuatan sasirangan.
Hj Ririen Nadjmi Adhani mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk membenahi kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dimana output yang diharapkan adalah terbentuknya kelembagaan lokal menuju kemandirian masyarakat.
Terutama para pelaku usaha yang tergabung dalam kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang sudah ada dalam wadah koperasi dengan memiliki keterampilan usaha yang berdaya saing dan manfaat ekonomi yang besar untuk memberikan dan meningkatkan ketrampilan masyarakat di bidang pembuatan kain sasirangan sebagai bagian dari usaha peningkatan pendapatan masyarakat.
Dia mengharapkan seluruh peserta penyuluhan dan pelatihan pada hari ini dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, karena penyuluhan dan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk menambah pemahaman dan kemampuan saudara-saudara terkait tatacara pengelolaan koperasi maupun dalam berkreasi pembuatan sasirangan.
Pelatihan dasar sasirangan ini dapat memberikan suatu manfaat yang lebih baik, selain menambah wawasan juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga, karena ini erat sekali kaitannya, semakin ibu-ibu trampil, semakin ibu- ibu kreatif, punya inovasi terhadap karyanya tanpa menghilangkan unsur kearifan lokal, maka akan mendapatkan nilai yang baik juga, semakin karyanya baik semakin tinggi nilainya.
Perkembangan pariwisata Banjarbaru salah satunya bergantung dari kualitas sasirangan yang ada, karena sasirangan tidak hanya berada di Banjarbaru tetapi ada juga di kabupaten lain.
Dijelaskannya Banjarbaru memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan ekonomi kreatif, hal ini bisa dilihat dari unsur kreatifitas pada industri kerajinan dan sandang. Contohnya sasirangan bordir. Dilihat sepintas tampak selaras dengan jenis kain-kain sasirangan lain di Kalimantan Selatan.
Namun, kreasi bordir berbagai motif pada kain ini memberikan nilai seni tersendiri, serta pembuatannya pun menunjukkan bahwa kain ini di buat dengan keterampilan yang tinggi dan bukan sekedar memahami cara untuk membuat kain, namun juga harus memiliki jiwa seni dan budaya lokal.
"Maka kita harapkan, sasirangan bordir kita mampu menjadi tuan rumah di daerah kita sendiri sebagai simbol kebangkitan ekonomi kreatif di Banjarbaru dan sebagai langkah awal untuk mampu eksis di pasar regional, lalu nasional, kemudian di manca negara," tambah Ririen.
Hj Ririen juga ingin para kaum muda juga bisa belajar tentang pembuatan sasirangan, jangan hanya cuma ibu-ibunya saja. Jadi kedepan para generasi muda kita bisa terus menjaga warisan budaya daerah kita./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Penyuluhan yang diadakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru dihadiri Ketua TP PKK Kecamatan Banjarbaru Utara dan Lurah Mentaos serta para ibu-ibu peserta Penyuluhan di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Jalan Komet Raya, Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara, Rabu.
Kabid Kelembagaan KUMKM Hj Isnawati menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan karena sesuai dengan visi misi Pemerintah Kota Banjarbaru. Dimana melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui tentang pentingnya koperasi, dan hari ini juga akan diadakan pelatihan pembuatan sasirangan.
Hj Ririen Nadjmi Adhani mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk membenahi kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dimana output yang diharapkan adalah terbentuknya kelembagaan lokal menuju kemandirian masyarakat.
Terutama para pelaku usaha yang tergabung dalam kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang sudah ada dalam wadah koperasi dengan memiliki keterampilan usaha yang berdaya saing dan manfaat ekonomi yang besar untuk memberikan dan meningkatkan ketrampilan masyarakat di bidang pembuatan kain sasirangan sebagai bagian dari usaha peningkatan pendapatan masyarakat.
Dia mengharapkan seluruh peserta penyuluhan dan pelatihan pada hari ini dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, karena penyuluhan dan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk menambah pemahaman dan kemampuan saudara-saudara terkait tatacara pengelolaan koperasi maupun dalam berkreasi pembuatan sasirangan.
Pelatihan dasar sasirangan ini dapat memberikan suatu manfaat yang lebih baik, selain menambah wawasan juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga, karena ini erat sekali kaitannya, semakin ibu-ibu trampil, semakin ibu- ibu kreatif, punya inovasi terhadap karyanya tanpa menghilangkan unsur kearifan lokal, maka akan mendapatkan nilai yang baik juga, semakin karyanya baik semakin tinggi nilainya.
Perkembangan pariwisata Banjarbaru salah satunya bergantung dari kualitas sasirangan yang ada, karena sasirangan tidak hanya berada di Banjarbaru tetapi ada juga di kabupaten lain.
Dijelaskannya Banjarbaru memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan ekonomi kreatif, hal ini bisa dilihat dari unsur kreatifitas pada industri kerajinan dan sandang. Contohnya sasirangan bordir. Dilihat sepintas tampak selaras dengan jenis kain-kain sasirangan lain di Kalimantan Selatan.
Namun, kreasi bordir berbagai motif pada kain ini memberikan nilai seni tersendiri, serta pembuatannya pun menunjukkan bahwa kain ini di buat dengan keterampilan yang tinggi dan bukan sekedar memahami cara untuk membuat kain, namun juga harus memiliki jiwa seni dan budaya lokal.
"Maka kita harapkan, sasirangan bordir kita mampu menjadi tuan rumah di daerah kita sendiri sebagai simbol kebangkitan ekonomi kreatif di Banjarbaru dan sebagai langkah awal untuk mampu eksis di pasar regional, lalu nasional, kemudian di manca negara," tambah Ririen.
Hj Ririen juga ingin para kaum muda juga bisa belajar tentang pembuatan sasirangan, jangan hanya cuma ibu-ibunya saja. Jadi kedepan para generasi muda kita bisa terus menjaga warisan budaya daerah kita./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017