Warga Desa Bekambit, Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, menuntut harga lahan Rp2.500 per meter persegi kepada perusahaan grup PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO).

Ketua kelompok masyarakat Bekambit Ahmad, Senin, mengatakan, PT Silo Grup dalam beberapa bulan ini telah melakukan eksplorasi di atas lahan sekitar 1.500 hektare.

"Namun yang dituntut masyarakat hanya sekitar 1.000 hektare dengan harga Rp2.500 per meter persegi," ujarnya. Demi keadilan, warga meminta harga lahan disamakan dengan lahan di Pulau Sebuku yang diganti perusahaan Silo Group.

 Sementara pihak perusahaan PT Silo hanya mampu membeli lahan masyarakat Rp400 per meter persegi. Warga menilai, perusahaan telah melakukan pengrusakan lahan masyarakat yang telah dieksplorasi, hingga saat ini pemilik lahan juga belum menerima ganti rugi. Deputi Manager Geologi Eksplorasi Jundan Arif ST, menjelaskan, lahan yang telah dieksplrasi tersebut merupakan lahan tidur bekas transmigrasi yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya.

"Sebelum melakukan eksplorasi, perusahaan telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan mereka menyetujuinya," kata Jundan.

Jundan mengemukakan, pihaknya akan menyampaikan tuntutan masyarakat Bekambit kepada pihak perusahaan di Jakarta agar masalah tersebut segera tuntas. "Tuntutan masyarakat ini kami akan sampaikan kepada pejabat perusahaan, khususnya mereka yang bisa memutuskan," terangnya./C/C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012