Martapura, (Antaranews Kalsel) - Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar melatih para petani karet calon penerima bantuan program peremajaan karet Dana APBN-P 2017 di Aula Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar, Rabu (1/11). 


Pelatihan Teknis Tematik Karet ini merupakan kerjasama Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang yang dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 24– 27 Oktober 2017 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. 

Para peserta merupakan pengurus 17 kelompok tani calon penerima bantuan peremajaan karet APBN-P 2017 yang berasal dari 3 kecamatan, yaitu Pengaron, Mataraman dan Karang Intan.

Mereka menerima materi pelatihan antara lain tentang dinamika kelompok tani, persiapan lahan peremajaan karet, pola usaha tani diversifikasi dan Integrasi berbasis karet, pemeliharaan tanaman karet dan pengendalian organisme pengganggu tanaman karet sedangkan para pelatih merupakan Penyuluh Pertanian Disnakbun yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainer di BBPP Binuang.

Selain penyampaian teori dan diskusi diruangan, peserta juga diajak kunjungan lapangan ke Kelompok Tani Mekar Sari I, Desa Tajau Pecah, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut. 

Di sana mereka melihat dan berdiskusi dengan petani setempat yang sudah menjalankan pola usaha tani diversifikasi dan integrasi berbasis karet sejak empat tahun yang lalu.  Komoditas yang diusahakan adalah karet dan jagung pakan dengan jarak tanam karet yaitu 19 x 3 x 2,5 m.

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar, Ir.H Dondit Bekti A mejelaskan, pelatihan dilaksanakan untuk pengawalan dan pendampingan program peremajaan karet APBN-P 2017 dan Kabupaten Banjar mendapatkan alokasi seluas 400 Ha. 

"Tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi petani, agar mampu melaksanakan kegiatan budidaya karet, meningkatkan kompetensi petani dalam memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal melalui pemanfaatan teknologi yang tepat sehingga kapasitas sumberdaya pertanian dapat dilestarikan dan ditingkatkan, serta untuk membangun kelembagaan petani yang kokoh dan mandiri," ujarnya.

Dondit, panggilan akrabnya, juga menghimbau agar para  petani nantinya dapat melaksanakan program peremajaan karet sesuai dengan apa yang  telah disampaikan pada saat pelatihan, khususnya penerapan teknologi pola usaha tani diversifikasi dan integrasi berbasis karet dengan jarak tanam 18 x 2 x 2,5 m.

Menurut dia, lahan  yang  cukup luas di antara barisan tanaman karet bisa dimanfaatkan untuk ditanami tanaman lain, baik itu tanaman pangan, palawija,  hortikultura atau tanaman perkebunan lainnya.  

"Lahan tersebut merupakan lahan abadi yang  dapat terus ditanami secara bersamaan dengan tanaman karet,  sehingga pendapatan petani tidak hanya bergantung dari hasil karet yang saat ini berfluktuasi," tambah Dondit.  

Saat menutup kegiatan, Dondit melakukan pelepasan tanda peserta serta menyerahkan sertifikat pelatihan secara simbolis kepada 2 orang perwakilan peserta yaitu Zainal Ilmi dari Kecamatan Pengaron dan Mir`atul Khairiah dari Kecamatan Karang Intan./f

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017