Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Direktur Eksekutif The Australian Centre for Financial Studies, Monash Business School Australia, Edward Buckingham memandang industri jasa keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech) sebagai sebuh revolusi ekonomi.

"Fintech adalah kesempatan bagi ekonomi Indonesia dan merupakan revolusi ekonomi. Itu harus didiskusikan bagaimana mengatur bisnis tersebut supaya dapat bermanfaat bagi masyarakat," kata Edward dalam seminar dan diskusi panel di Menara Merdeka, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan saat ini industri "fintech" di Indonesia sedang memasuki tahap awal, sehingga belum diketahui pasti bagaimana perkembangannya akan berlangsung.

Dalam tahap pertama ini, perusahaan rintisan (startup) "fintech" banyak yang menjamah ranah pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi (peer-to-peer lending/P2P).

"Ini merupakan satu kesempatan besar bagi rakyat Indonesia, terutama masyarakat (yang bekerja) di sektor informal yang belum memperoleh kesempatan mendapatkan kredit dari bank besar," ucap Edward.

Ia mengatakan Indonesia dapat melihat pengalaman India memanfaatkan perkembangan "fintech" dalam kaitan dengan pemberdayaan sektor informal.

Edward mengatakan Perdana Menteri India Narendra Modi telah mampu memanfaatkan "fintech" untuk mengembangkan potensi rakyat yang belum berpartisipasi 100 persen dalam ekonomi formal di India. "Saya rasa India dan Indonesia dapat saling belajar," ujar dia.

Sementara itu, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute Sukarela Batunanggar mengatakan OJK akan terus mendekati para pelaku "fintech" dalam tahap awal perkembangan industri tersebut.

"Tahap pertama kami lakukan komunikasi dan observasi. Tahap berikutnya, setelah kami memperoleh pemahaman, lalu kami membuat kajian dan merumuskan pengaturannya termasuk bagaimana kebijakannya secara umum ke depan," ucap dia.

Pengaturan tersebut tidak hanya dari sisi OJK, tetapi juga ada irisan dengan otoritas lain. "Ini tentunya ada koordinasi dan kolaborasi dengan lembaga terkait, misalnya Bank Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan instansi lain," kata Batunaggar./f

Pewarta: Calvin Basuki

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017