Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan, Yazidie Fauzi mengajak semua pihak atau pemangku kepentingan di provinsinya bersama-sama membina pemuda setempat untuk lebih kreatif dan produktif.
"Kita jadikan peringatan ke-89 Hari Sumpah Pemuda tahun 2017 sebagai momentum pembinaan pemuda atau generasi muda banua (daerah) Kalimantan Selatan (Kalsel) supaya lebih kreatif dan produktif," ajaknya di Banjarmasin, Jumat.
Ajakan mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel itu dalam rangka bersama-sama seluruh lapisan masyarakat dan aparat/pejabat memaknai Hari Sumpah Pemuda tahun 2017 di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
"Apalagi dari penduduk Kalsel yang kini mencapai empat juta jiwa sebagian besar kawula muda, harus kita bina dan diarahkan supaya kreatif dan produktif," tuturnya menjawab Antara Kalsel sebelum bertolak ke Jakarta.
Menurut dia, dengan kreativitas dan produktivitas yang tinggi dari pemuda tersebut bisa menghindarkan mereka dari perilaku atau perbuatan negatif seperti, belakangan banyak anak muda terlibat kasus narkoba dan sejenis obat-obatan terlarang lainnya.
"Bila generasi muda kita sudah terjerumus dalam perilaku atau perbuatan negatif bisa menghilangkan makna Sumpah Pemuda 89 tahun lalu," lanjut mantan aktivis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Pasalnya, perilaku atau perbuatan negatif bisa menimbulkan hal-hal kontraproduktif yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa, tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebut.
Sementara secara tekstual Sumpah Pemuda itu; Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa - Indonesia, sebagiamama hasil Kongres Pemuda Indonesia, 28 Oktober 1928.
Tetapi makna hakiki Sumpah Pemuda tersebut dengan aktualisasinya belakang ini yaitu tetap tegak dan kokoh Negara Kasatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana jiwa dan semangat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Terhadap pemuda itu sendiri, wakil rakyat dari unsur generasi muda bergelar sarjana komputer itu mengimbau, agar berani berinovasi atau berkreasi guna kemajuan daerah setempat, serta negara dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Oleh sebab itu, pemuda harus jeli melihat peluang serta menggunakan kesempatan sebaik-baiknya dalam turut mengisi pembangunan yang merupakan amanah para pendahulu yang berjuang merebut dan menegakkan kemerdekaan Indonesia.
"Pemuda jangan pasrah, berpangku tangan menanti nasib, tetapi berjuang dan bekerja keras bila mau maju. Karena Allah swt menyatakan tidak akan mengubah nasib seseorang, kalau tidak diri sendiri mengubah nasibnya," demikian Yazidie.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kita jadikan peringatan ke-89 Hari Sumpah Pemuda tahun 2017 sebagai momentum pembinaan pemuda atau generasi muda banua (daerah) Kalimantan Selatan (Kalsel) supaya lebih kreatif dan produktif," ajaknya di Banjarmasin, Jumat.
Ajakan mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel itu dalam rangka bersama-sama seluruh lapisan masyarakat dan aparat/pejabat memaknai Hari Sumpah Pemuda tahun 2017 di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.
"Apalagi dari penduduk Kalsel yang kini mencapai empat juta jiwa sebagian besar kawula muda, harus kita bina dan diarahkan supaya kreatif dan produktif," tuturnya menjawab Antara Kalsel sebelum bertolak ke Jakarta.
Menurut dia, dengan kreativitas dan produktivitas yang tinggi dari pemuda tersebut bisa menghindarkan mereka dari perilaku atau perbuatan negatif seperti, belakangan banyak anak muda terlibat kasus narkoba dan sejenis obat-obatan terlarang lainnya.
"Bila generasi muda kita sudah terjerumus dalam perilaku atau perbuatan negatif bisa menghilangkan makna Sumpah Pemuda 89 tahun lalu," lanjut mantan aktivis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Pasalnya, perilaku atau perbuatan negatif bisa menimbulkan hal-hal kontraproduktif yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa, tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah tersebut.
Sementara secara tekstual Sumpah Pemuda itu; Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa - Indonesia, sebagiamama hasil Kongres Pemuda Indonesia, 28 Oktober 1928.
Tetapi makna hakiki Sumpah Pemuda tersebut dengan aktualisasinya belakang ini yaitu tetap tegak dan kokoh Negara Kasatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana jiwa dan semangat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Terhadap pemuda itu sendiri, wakil rakyat dari unsur generasi muda bergelar sarjana komputer itu mengimbau, agar berani berinovasi atau berkreasi guna kemajuan daerah setempat, serta negara dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Oleh sebab itu, pemuda harus jeli melihat peluang serta menggunakan kesempatan sebaik-baiknya dalam turut mengisi pembangunan yang merupakan amanah para pendahulu yang berjuang merebut dan menegakkan kemerdekaan Indonesia.
"Pemuda jangan pasrah, berpangku tangan menanti nasib, tetapi berjuang dan bekerja keras bila mau maju. Karena Allah swt menyatakan tidak akan mengubah nasib seseorang, kalau tidak diri sendiri mengubah nasibnya," demikian Yazidie.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017