Sampit, Kalteng, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memiliki banyak objek wisata yang belum digarap maksimal, salah satunya adalah Pantai Satiruk yang diibaratkan menjadi surga wisata alam masih tersembunyi.

"Sudah pernah ada wisatasan asing yang datang dan mereka sangat kagum dengan keindahan Pantai Satiruk. Suasananya benar-benar masih sangat alami karena belum terjamah kegiatan yang dapat merusak alam," kata Camat Pulau Hanaut H Eddy Mashami, di Sampit, Selasa.

Pantai Satiruk diambil dari nama desanya yakni Desa Satiruk. Desa ini merupakan desa terujung di Kecamatan Pulau Hanaut yang langsung menghadap Laut Jawa.

Hamparan pasir putih sepanjang sekitar 25 kilometer, langsung memanjakan mata para pengunjung yang menginjakkan kaki di pantai ini. Pantainya bersih dan cukup aman untuk dijadikan tempat bermain air. Pantai ini juga masih aman dari hantaman abrasi, sehingga keindahan pantainya diperkirakan akan selalu terjaga.

Tiba di Pantai Satiruk benar-benar membuat wisatawan merasa menyatu dengan alam. Suasana hening dari hiruk-pikuk aktivitas manusia, hanya terdengar deburan ombak yang sesekali diselingi kicauan burung bersahutan.

Tidak hanya keindahan pantainya, Pantai Satiruk juga masih memiliki hutan bakau masih alami yang merupakan habitat berbagai jenis burung.

Pengunjung bisa dengan mudah mendapati sekawanan burung bangau, camar, dan jenis burung lainnya sedang asyik mencari makan di pantai atau terbang bergerombol di sekitar rimbun pepohonan.

Masyarakat setempat yang umumnya berprofesi sebagai nelayan, sangat menjaga kelestarian alam di desa mereka.

Masyarakat sadar bahwa memelihara alam merupakan cara terbaik yang memang harus dilakukan untuk kelangsungan bersama, termasuk agar nelayan tetap bisa mendapat tangkapan ikan yang lumayan.

Kehidupan masyarakat Desa Satiruk masih cukup sederhana. Namun kesederhanaan itu tidak membuat mereka abai untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Keindahan Pantai Satiruk kini mulai banyak dilirik wisatawan yang mencari tujuan wisata baru. Pantai Satiruk dapat menambah pilihan wisata pantai di Kotawaringin Timur, selain objek wisata pantai andalan yang sudah ada yakni Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit.

Untuk mencapai Pantai Satiruk, pengunjung harus menempuh perjalanan darat sekitar satu jam menuju Kecamatan Teluk Sampit. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan menggunakan kelotok atau speed boat yang bisa mengangkut cukup banyak penumpang dengan biaya sewa sekitar Rp1,4 juta untuk pulang dan pergi.

Perjalanan sungai dilakukan karena Kecamatan Pulau Hanaut belum terjangkau jalan darat karena lokasinya dipisahkan oleh Sungai Mentaya.

Karena itulah masyarakat sangat berharap jalan darat dari Jembatan Cempaga melintasi Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut segera dibangun, sehingga memudahkan akses ekonomi dan memajukan desa-desa di dua kecamatan itu.

Selama perjalanan sungai menuju Pantai Satiruk, wisatawan sudah disuguhi pemandangan alam berupa hutan alami di sepanjang pinggir sungai yang dilewati hingga ke kawasan muara.

Wisata susur sungai ini akan memberikan pengalaman baru yang sangat menarik bagi wisatawan.

Setelah puas dengan pemandangan sungai, wisatawan akan disuguhi keindahan alam Pantai Satiruk yang begitu mengagumkan. Keindahan alamnya benar-benar mampu memberikan penyegaran yang membuat pengunjung sejenak bisa melupakan masalah dan rutinitas sehari-sehari.

"Masyarakat kami berharap Pantai Satiruk dapat ditetapkan sebagai destinasi wisata, sekaligus menunjang tekad pemerintah daerah menjadikan Kotawaringin Timur sebagai daerah tujuan wisata," ujar Eddy lagi.

Dengan mengembangkan Pantai Satiruk sebagai tujuan wisata, masyarakat berharap ini dapat makin mengangkat nama desa, kecamatan dan kabupaten dalam hal positif.

Manfaat yang diharapkan adalah adanya dampak secara nyata dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daerah ini./f

Pewarta: Norjani

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017