Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini di Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Aswari menyampaikan kabupaten itu belum bebas dari buta aksara.

"Kabupaten Tabalong memang belum bebas dari buta aksara khususnya untuk usia 50 tahun ke atas," jelas Aswari di Tanjung, Senin.

Menurut Aswari sebenarnya sejak 2006 Tabalong ditargetkan sudah bebas buta aksara untuk usia 15 sampai 55 tahun namun hingga kini belum terealisasi.

Untuk memberantas buta aksara di wilayah itu, sebanyak tujuh kelompok menjadi sasaran program melek aksara diantaranya Kecamatan Tanta, Pugaan dan Muara Uya.

Sebagai upaya menurunkan jumlah buta aksara, Pemkab Tabalong menggelar Gerakan Indonesia Membaca dan menetapkan Desa Tanta Hulu sebagai Kampung literasi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong Akhmad Rizali Noor mengatakan Gerakan Indonesia Membaca bertujuan meningkatkan kemampuan literasi masyarakat serta menurunkan jumlah buta aksara.

Termasuk mengembangkan masyarakat gemar belajar sepanjang hayat dan meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Bupati Tabalong Anang Syakhfiani saat membuka kegiatan ini menyampaikan saat ini sedang menggalakkan upaya mendirikan dan menghidupkan perpustakaan desa untuk meningkatkan budaya membaca di masyarakat.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017