Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Sebagian petani di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mulai menerapkan tanam padi dengan menggunakan sistem jajar saring.

Kepala Dinas Pertanian Tanah Bumbu H. Setia Budi, di Batulicin, Jumat, mengatakan metode ini baru diterapkan di Kecamatan Kusan Hilir.

"Sebelumnya petani di daerah ini menggunakan metode tanam Jajar Legowo (Jarwo). Jika metode ini berhasil maka akan diterapkan di seluruh lahan yang ada di daerah ini," katanya.

Hasil panen dari uji coba yang sudah di lakukan mencapai 7,8 ton per hektare, hasil panen padi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan metode Jarwo.

Keunggulan tanam padi mengunakan metode jajar saring, yakni masa panen lebih cepat, biaya operasional lebih hemat dan hasil panennya lebih maksimal.

Jenis bibit padi yang dijadikan percontohan tersebut adalah jenis varietas Inpari 30, dengan luas lahan yang ditanam sekitar dua hektare.

"Kita berharap dengan mengunakan metode jajar saring para petani kedepannya bisa panen hingga tiga kali dalam setahun, karena dilihat dari segi lahan, sarana dan fasilitas sudah sangat memadai," tambah dia.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Tanah Bumbu, Johani, yang menggagas sistem baru penanaman padi itu menyebutkan inovasi pola tanam tersebut dinamakan Jajar Saring. Sistem ini menggunakan teknik jarak tanam 50 cm dengan menanam mundur tanpa jarak.

Johani memaparkan tahap penanaman yang dilakukan adalah pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar, penanaman, kemudian pemeliharaan. Tahap penanaman menggunakan proses tanam benih langsung (tabela) tanpa melalui proses penyemaian, sehingga dapat mempercepat waktu panen.

Di samping itu, keuntungan dari teknik ini, yaitu penanaman dapat dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun.

"Sistem jajar saring akan mempersingkat waktu pemeliharaan padi. Pada 70 hari pertama padi akan mengeluarkan buah, kemudian 30 hari terakhir sudah masuk pada proses pematangan buah, sehingga keseluruhan proses tersebut hanya memakan waktu selama 100 hari. Namun demikian, sistem ini masih dalam tahap uji coba," paparnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017