Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Ribuan warga memadati halaman Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1003/Kandangan untuk Nonton Bareng (Nonbar) film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI), Sabtu (30/9) malam.

Dandim 1003/Kandangan Letkol Infanteri Gufron, di Kandangan, Sabtu (30/9), mengatakan, Film G30S/PKI sudah lama tidak ditayangkan, pihaknya kembali menayangkan tersebut guna mengingat sejarah kelam bangsa indonesia akibat G30S/PKI.

"Kami mengajak masyarakat tidak meninggalkan nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia, seperti faham Komunis dimana orang-orangnya bisa meninggal, namun ideologinya masih tetap hidup,"katanya.

Dijelaskan dia, pihak dia ingin mengajak masyarakat tidak melupakan sejarah kelam, dan mencegah terulang kembali bangkitnya faham komunis.

Tujuan ditayangkannya film G30S/PKI adalah bukan untuk mendiskreditkan, namun peristiwa tersebut agar diketahui generasi muda, agar tidak terprovokasi, terpecah-pecah lagi.

Menurut dia, kalau tidak ingatkan, dalam kondisi seperti ini, orang tidak tahu kalau ada gerakan-gerakan yang mengadu domba.

Sebagai warga negara NKRI dan generasi penerus juga, diharapkan dia mengetahui empat pilar kebangsaan untuk keutuhan negara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Wakil Bupati HSS H Ardiansyah, mengatakan, menyambut baik kegiatan Nonbar G30S/PKI di Makodim 1003/Kandangan, yang merupakan sarana untuk mengenal sejarah dan memahami pengalaman pahit yang telah dialami agar tidak terulang kembali.

"Kami berharap momentum ini  bisa untuk meningkatkan rasa nasionalisme, karena dengan rasa cinta kepada negara dan bangsa maka berbagai tantangan, gangguan dan hambatan bisa diatasi,"katanya.

Ia menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling menjalin kebersamaan dan kekompakan guna menangkal ancaman bangsa Indonesia, khususnya menangkal faham Komunis bangkit kembali, saat memberikan sambutan dalam Nonbar Film G30S/PKI di Makodim 1003/Kandangan, Sabtu (30/9) malam.

Sementara itu, Ketua DPRD HSS Syamsuri Arsyad, mengatakan, Nonbar  menjadi moment penting dan sejarah terbanyak diikuti di wilayah Kabupaten HSS dan kegiatan tersebut sudah lama tidak pernah di tonton semenjak tahun 1998.

Dijelaskan dia, kebiadaban PKI membunuh ulama secara kejam dan bertentangan dengan Pancasila, untuk itu pihak dia dan seluruh masyarakat Kabupaten HSS siap menolak faham Komunisme bangkit kembali.

"Tanda-tanda bangkitnya kembali bangkitnya faham komunis saat ini mulai nampak, maka diharapkan kepada seluruh masyarakat jika ada yang mengetahui mengajak dan mempengaruhi untuk mengikuti faham komunis, segera melaporkan ke Kodim 1003/Kandangan,"katanya.

Ditambahkan dia, pelaporan ini diperlukan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, agar faham Komunis tidak berkembang menjadi ancaman terhadap keutuhan NKRI.

Turut hadir, jajaran Kodim 1003 Kandangan, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab HSS serta ribuan warga HSS.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Fathurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017